Thursday, February 23, 2012

FF Can You Feel My Love? [Part 1]




Can You Feel My Love?
[Part 1]
Author : Desfia a.k.a Fiangel a.k.a Park Chunri
Poster By : Muthiah Fadhilah
Cast :
     Park Jiyeon (T-ara)
     Lee Chunji (Teen Top)
     Choi  Minho(SHINee)
     Son Naeun (A Pink)
Genre : Romance (Tapi mungkin sedikit sad), Friendship.
Rating : T
Tanpa banyak basa-basi ni langsung dah baca ff  yang aku buat,,, Sebenernya bukan ff pertamaku tapi masih aja deg-degan waktu buat ini. Takut-takut readers kecewa. #Mang ada yg mau baca?
Aku nggak nuntut kalian untuk comment. Dibaca dan di hayati aja aku udah seneng kok. Apalagi kalo ada yang ampe nangis baca ni ff. Aku kasih jempol dah karena bener2 bisa menghayati peran. Hahahaha
Udah aja bacotnya. Sekarang silahkan baca.
Happy Reading

Jiyeon POV
    “Jiyeon-ah!!! Palli ireona, apa kau ingin selalu terlambat datang ke sekolah?” Teriak eomma dari luar kamarku. Mendengarnya aku tak langsung bangun, karena berat rasanya tubuh ini untuk bangun dari kasur yang sudah seperti melekat di tubuhku.
    “Jiyeon....” Kini eomma memelankan suaranya saat mendekati ranjangku. Kira-kira apa yang akan eomma lakukan kali ini untuk membangunkanku? Dengan tipuan kecoanya? Dengan  seember air? Atau dengan membawakan makanan favoritku seperti kemarin-kemarin?
    “Eummppthhh....” Aku menggeliat diatas ranjangku. Eomma semakin mendekat. “Jiyeon-ah, kau tidak mandi?” Tanya eomma lembut. Tumben???
    “Eomma,aku masih ngantuk. Lagipula ini masih jam 8 kan? Aku masuk sekolah jam 9 eomma,biarkan aku tidur sejam lagi ya???” Rajuk Jiyeon dengan mengeluarkan puppy eyesnya yang entah berbentuk apa karena matanya masih susah terbuka.
    “Baiklah kalau kau tidak mau mandi sekarang akan ku panggilkan Chunji agar dia membantumu mandi, eoh?” Eomma mulai memancarkan smirk eyes and evil laughnya.
    “Andwaeeeeeeeee.......!!!!” Teriakku langsung ngacir ke kamar mandi. Tapi tunggu dulu, mana mungkin Chunji belum berangkat sekolah? Dia itu kan murid yang rajin. Jam 7 saja sudah berangkat??? Arrgggghhh.... Eomma benar-benar selalu pintar dalam membujukku mandi!!! Sial, tertipu lagi...
    “Uffttthhh... Eomma benar-benar menyiksaku!!! Jam segini berangkat, aku sampai sekolah jam berapa coba? Pasti jam 8.30. iish,masih ada 30 menit lagi menunggu bel masuk.” Gerutuku sambil terus berjalan menuju sekolah yang aku sendiri tidak terlalu suka. Menurutku murid-murid disana menyebalkan. Selalu saja memanggilku anak malas yang beruntung. Ya, mereka ada benarnya juga... Kenapa? Karena aku selalu dan setia terlambat sekolah tapi aku selalu meraih predikat rangking 1 di sekolah. Aneh memang, aku sendiri bingung apalagi mereka?
Eh aku jadi lupa untuk berkenalan dengan kalian. Annyeong namaku Jiyeon, Park Jiyeon. Aku sekarang sudah kelas 3 SHS. Aku bersekolah di Hanyang SHS. Aku punya seorang sahabat sejak aku TK. Dan entah ada kebetulan apa yang selalu membuatku selalu sekelas dengannya. Namanya Chanhee... tapi semua orang memanggilnya Chunji, itu semua karena paksaannya aku memanggilnya Chunji. Kurasa cukup sekian dulu perkenalan kita, tidak kusangaka jalanku cepat juga. Kukira akan sampai jam setengah sembilan, tapi ternyata baru jam delapan lebih sepuluh menit. Kuharap Chunji sudah datang, supaya aku tidak boring menunggu bel.
@ Hanyang SHS
“Apa ini benar kau Jiyeon-ah?” Tanya chunji sambil berputar-putar mengelilingiku sambil terus menatap bingung ke arahku.
“Apa kau ingin mengejekku Lee Chunji, eoh?” Dia langsung tersenyum manis, untuk ukuran namja kurasa senyumnya terlalu berlebih manisnya. Apa kau sependapat denganku?
“Jiyeon-ah tumben kau datang pagi-pagi begini? Apa kau sudah bosan dihukum karena terlambat? Hahaha...” Menyebalkan!!! Sahabat macam apa dia, mengejek sahabatnya sambil tertawa evil seperti ini?
“Aniyo, aku justru ingin terus terlambat. Kenapa? Karena aku bisa terus-terusan melihat Minho sunbae. Kekeke...” Tiba-tiba wajahnya terlihat kaget seperti habis melihat hantu.
“Ada apa? Kenapa kau jadi kaget gitu?” Tanyaku yang menyadari perubahan mimik wajahnya.
“Eobseo... Aku hanya sedang melihat....melihat...melihat itu!!! Son Naeun. Dia terlihat sangat cantik bukan?” Dia terbata-bata saat menjawabku tadi.
DEG
Kenapa rasanya aneh ya saat dia menunjuk Naeun dan bilang dia cantik? Ah...mungkin hanya perasaan biasa saja. Lupakan Jiyeon-ah!!!
“Eoh? Jinjayo??” Aku masih kurang yakin sambil terus melihat Naeun. Chunji hanya mengangguk pelan dan langsung menarikku masuk ke sekolah.
@ Kelas 3A
    “Chunji-ya, pelajarannya membosankan. Aku ingin tidur sebentar saja... Nanti jika ada apa-apa jangan lupa beri tahu aku...ya?” Pinta Jiyeon, Chunji hanya mengangguk sambil tersenyum lembut dengan matanya yang hangat itu.
    Beberapa menit sudah Jiyeon terlelap dalam mimpinya, namun tiba-tiba guru yang sedang mengajar saat itu, Lee seonsaengnim menyuruh Jiyeon untuk maju dan mengerjakan soal. Chunji langsung tersentak kaget dan segera membangunkan Jiyeon yang masih terlelap.
    “Jiyeon-ah!!! Kau disuruh maju mengerjakan soal.” Chunji berusaha membangunkan Jiyeon dengan suara pelan. Jiyeon langsung terbangun dan terdiam sejenak.
    “Jiyeon-ah, tolong maju dan kerjakan soal nomor 1.” Kata Lee seonsaengnim. Jiyeon berdiri menghadap chunji dengan wajah sedikit khawatir.
    “Chunji-ya? Apa kau bisa mengerjakannya?” Tanya Jiyeon ragu. Chunji mengangguk pasti. Jiyeon langsung maju ke depan kelas dan mengerjakan soal dengan mudahnya, padahal dia sama sekali tidak menyimak pelajaran. Itulah ajaibnya Jiyeon, si anak malas yang beruntung selalu mendapatkan juara 1 pararel di sekolah.
*Author POV*
Setelah beberapa menit kelas itu terasa hambar oleh ocehan (?) Lee seonsaengnim, akhirnya suara yang selalu ditunggu-tunggu murid-murid berbunyi juga.
    Teng... Teng... Teng
    Semua murid keluar dari kelasnya masing-masing, termasuk Lee Chunji dan Park Jiyeon. Mereka berdua keluar kelas bersama dan hendak pulang bersama seperti biasa. Tapi saat ditengah perjalanan keluar dari sekolah, Jiyeon dipanggil oleh seorang namja yang cukup keren.
    “Jiyeon-ah, bisa kita bicara sebentar?” Tanya namja itu. Jiyeon langsung menoleh ke arah Chunji yang berada di sebelahnya.
    “Pergi saja.” Jawab Chunji lembut, walau di hatinya tersimpan begitu banyak kecemburuan yang timbul.
    “Chunji-ya. Tunggu aku di pintu gerbang ya? Aku akan segera kesana, hanya sebentar kok. Tunggu ya? Awas kalo kau meninggalkanku!” Jiyeon langsung berlari mengejar Minho yang sudah mendahuluinya.
    “Minho-ya... ada apa?” Tanya Jiyeon sambil menatap lurus ke bawah.
    “Jiyeon-ah, sebenarnya.... sudah lama sekali aku ingin mengatakan ini. Sebenarnya.... sebenarnya aku, aku menyukaimu Jiyeon-ah. Maukah kau menjadi yeojachinguku?” Minho mulai merangkai kata-kata untuk menembak Jiyeon. Kini hanya tinggal menunggu jawaban Jiyeon saja.
Wajah Jiyeon terlihat kaget, tapi diwajah itu pula tersimpan perasaan senang yang teramat sangat besar didalamnya. Jiyeon memang sudah lama menyukai Minho, tapi dia tidak pernah berpikir bahwa Minho juga menyukainya. Selama ini kan Mnho terkenal sebagai Playboy keren di sekolah itu.
“Minho-ya, benarkah kau baru mengucapkan.....” Belum selesai Jiyeon berkata Minho sudah duluan menjawab.
“Saranghae Jiyeon-ah” Minho langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Jiyeon.
CHU~ Mereka berciuman sekilas.
“Maukah kau menjadi yeojachinguku?” Tanya minho sambil memberi penekanan pada kata YEOJACHINGU. Jiyeon mengangguk dan tersenyum, terlihat semburat merah diwajahnya yang putih.
“Kalau begitu bagaimana kalau hari ini kau kuantar pulang? Sepertinya sudah mau turun salju, nanti kau kedinginan, Palli kaja!” Minho langsung menyeret Jiyeon dengan lembut. Hingga Jiyeon sampai dirumah, Jiyeon masih belum mengingat sesuatu, Chunji!!!
@Jiyeon House
    “Eomma, aku pulang....” Teriak Jiyeon langsung masuk ke kamarnya. Eommanya hanya bisa menggelengkan kepala.
    Jiyeon yang berada dikamar bergegas ingin mandi dengan air hangat untuk membuatnya lebih baik. Cuacanya dingin sekali karena sekarang sedang turun salju.
    “Senangnya hari ini.... Minho oppa, dia sekarang namjachinguku? Benar-benar diluar pikiranku!!! Daebak. Dan aku suka itu. Hehe” Batinnya sambil terus mandi. Keluar dari kamar mandi Jiyeon sudah terlihat lebih cantik dan segar dari sebelumnya. Jiyeon langsung mendekati iPod miliknya dan menyetel lagu kebanggaannya bersama Chunji, Lagu Angel milik Teen Top.
Nuga bwado sarang seureoun
Nuga bwado neomuna yeppeun
Hanahana neomu wanbyeokhan
There’s an angel in
Aku bersenandung pelan sambil terus membayangkan kembali adegan first kissku dengan Minho. Jiyeon berniat mengabari Chunji tentang dia yang sudah jadian dengan Minho. Saat Jiyeon mengambil HP nya sudah banyak sekali sms dari Chunji.
From : m ChunBee m
Jiyeon-ah, kenapa kau lama sekali ?
From : m ChunBee m
Apa masih lama?
From : m ChunBee m
Ya!!! Lama sekali? Gwaenchanha? Apa perlu aku menyusulmu?
From : m ChunBee m
Jiyeon, kenapa tidak kau balas?
*Author POV*
“Ommona!!! Chunji!!! Tapi ini sudah 2 jam lebih, apa dia masih ada di sekolah? Lagi pula kan cuaca sangat dingin sekarang? Aku tidak yakin Chunji tidak pulang.” Batin Jiyeon resah.
“Tapi bagaimana jika Chunji masih di sekolah?” Gumam Jiyeon semakin khawatir. Akhirnya dia buru-buru mengambil mantelnya dan langsung keluar tanpa berpamitan dengan ibunya yang kebetulan sedang ada dirumah.
“Kuharap kau sudah pulang dan tidak lagi di sekolah.” Gumam Jiyeon sambil terus berjalan cepat. Sesekali dia merapatkan mantelnya untuk menghangatkan diri dari salju yang mulai berjatuhan.
“Chunji-ya!!!! Kau dimana?” Teriaknya sambil berputar-putar dan mengamati seluruh sudut gerbang sekolah.
*Jiyeon POV*
“Chunji-ya!!!! Kau dimana?” Teriakku sambil berputar-putar dan mengamati seluruh sudut gerbang sekolah. Kurasa dia sudah pulang. Tapi saat aku hampir berbalik kulihat ada sesuatu yang bergerak.
“Apa itu kau, Chunji-ya!!!!” Tanyaku sedikit bergetar. Aku takut. Kuamati sekitarku tidak ada orang sama sekali. Bagaimana kalau orang itu ternyata penjahat dan akan berbuat macam-macam padaku.
Hal yg bergerak tadi kembali bergerak-gerak kecil seperti orang yang kedinginan dan membeku karena menunggu sesuatu yang tak kunjung datang. Eh! Yang tak kunjung datang? Jangan-jangan itu Chunji.
Dengan memuncakkan keberanianku, aku berjalan sedikit demi sedikit mendekati benda yang bergerak itu. Saat sudah dekat dengan sigap aku menyalakan Hpku dan mengarahkan sinar layarnya pada benda yang bergerak itu, Bukan benda sepertinya tepatnya benar-benar manusia. Dan..... Omo!!!! Chunji!!!
“Chunji-ya!!!! Gwaenchanayo?” Tanyaku khawatir kuperhatikan tubuhnya masih menggunakan seragam sekolah dan terus menggigil kedinginan. Orang yang kupanggil Chunji itu bergerak sedikit menatapku. Bisa kulihat itu Chunji dan.... Bibirnya sudah biru membeku.
“Chunji-ya!!! Ini pakai mantelku. Kau pasti sudah kedinginan karena menungguku dari tadi. Mian aku tadi lupa, jadi aku pulang duluan.” Kataku sambil membantu Chunji berdiri dan menyelimuti tubuhnya yang beku dengan mantel yang tadi kupakai. Chunji melihat kearahku. Dia tersenyum? Harusnya dia marah karena sudah aku tinggal sampai membeku seperti ini.
“Go...Goma...wo”Kata Chunji terbata-bata. Sebegitu susahnyakah untuk berkata-kata baginya saat ini. Aku jadi merasa iba melihatnya. Aku hanya membalas dengan senyuman sekilas dan langsung menuntunnya pulang ke rumahnya.
@Chunji’s House
    Tok...Tok...Tok....
Pintupun segera terbuka. Aku melihat seorang wanita paruh baya sedang berdiri mematung. Setelah beberapa detik kemudian dia langsung tersadar dari pikirannya
    “Chunji-ya! Neo wae geure???” Tanya wanita itu dan langsung membantuku menuntun Chunji masuk ke dalam rumah.
    “Jiyeon-ah gomawo sudah mengantarkan Chunji pulang. Sebenarnya apa yang terjadi?” Akhirnya ibu Chunji itu mengeluarkan kata-katanya lagi setelah mengantarkan Chunji masuk ke kamarnya.
    “Mianhae ahjumma.... Chunji jadi membeku seperti itu karena salahku. Tadi aku memintanya menungguku di gerbang untuk pulang bersama. Tapi aku malah lupa dan pulang sendiri meninggalkannya. Sampai akhirnya aku baru sadar dan langsung buru-buru ke sekolah untuk melihat apa Chunji masih ada di sekolah atau tidak. Tapi ternyata dia masih menungguku sampai membeku. Mianhae ahjumma... Jeongmal Mianhae” Ceritaku jujur dan panjang lebar.
    “Mwo? Chunji menunggumu sampai sekarang? Hahaha... dasar anak itu!” Ibunya Chunji malah tertawa. Aku agak bingung dengan sikap ibunya.
    “Mian ahjumma.....” Sekali lagi aku memninta maaf. Kurasa walau aku meminta maaf beribu-ribu kalipun ibu chunji tidak akan memaafkanku.
    “Gwaenchana....Terimakasih karena kau sudah mengantarnya pulang.” Kata ibu chunji sambil tersenyum simpul.
    “Mian ahjumma. Kuharap besok Chunji bisa masuk sekolah. Tolong sampaikan permintaan maafku padanya ahjumma. Aku benar-benar menyesal.” Kataku sebelum pamit dan akhirnya meninggalkan rumah Chunji.
Keesokan harinya....
@Hanyang High School
    “Chunji-ya! Kau berangkat? Apa kau sudah baikan?” Tanya Jiyeon dengan memasang tampang khawatir. Chunji hanya mengangguk sambil tersenyum manis. Bahkan senyumnya mengalahkan manisnya madu.
    “Jiyeon-ah! Kenapa kemarin kau lama sekali? Aku sampai beku menunggumu di gerbang.” Chunji ngambek sambil memanyunkan bibirnya. Kyeopta!!!!
    “Hehehe...Mianhae, kemarin aku lupa, aku pulang dengan Minho Oppa. A cham!!! Ada berita bagus, aku dan Minho oppa sekarang sudah menjadi sepasang kekasih!!!” Ceritaku senang. Chunji terlihat sedikit kaget, tapi sedetik kemudian dia tersenyum.
*Chunji POV*
    “Hehehe...Mianhae, kemarin aku lupa, aku pulang dengan Minho Oppa. A cham!!! Ada berita bagus, aku dan Minho oppa sekarang sudah menjadi sepasang kekasih!!!” Ceritanya dengan bahagia.
    DEG!!!!
    Kupikir siapa yang mengenalnya lebih dululah yang akan mendapatkannya, tapi sepertinya aku salah. Benar kata eomma tadi pagi. Seharusnya aku bisa jujur dan berani mengatakan padanya bahwa aku suka padanya.
*Flashback On*
    “Eomma! Kenapa aku ada di kamar? Aku masih harus menunggu Jiyeon di sekolah.” Kataku panik dan langsung mengambil mantel. Ibuku menahanku.
    “Jiyeon tadi yang mengantarmu kesini. Sampai kapan kau akan menunggunya disekolah? Sampai membeku seperti kemarin? Jiyeon terlihat sangat mengkhawatirkanmu. Dia juga menitipkan permintaan maaf jika kau sudah bangun.” Cerita ibuku. Mwo? Jiyeon yang membawaku pulang?
    “Apa kau menyukai Jiyeon?” Tanya ibu to the point. Kaget! Aku benar-benar shock dengan pertanyaan eomma yang menurutku sangat menjepitku.
    “Bagaimana eomma bisa tau?” Tanyaku ragu. Eomma tersenyum simpul kemudian mendekatiku.
    “Itu sangat terlihat Chunjiku sayang. Ternyata kau sekarang sudah bukan anak kecil yang selalu merengek minta dibelikan ice cream. Kau sekarang sudah dewasa dan sudah bisa merasakan cinta. Hahaha....” Eomma lagi-lagi tersenyum.
    “Apa begitu terlihatkah? Kira-kira apa Jiyeon juga dapat melihatnya?” Aku mulai panik sendiri. Eomma terkekeh melihat tingkah lakuku. Apa ini lucu? Apanya yang lucu? Ini gawat eomma!!!!
    “Sepertinya Jiyeon masih belum menyadarinya. Tapi harusnya Jiyeon segera mengetahui ini. Nanti kalau dia sudah diambil pria lain kau baru bisanya menangis.” Nasihat eomma.
    “Tapi Jiyeon itu sahabatku, eomma. Aku takut kalau dia malah akan menjauhiku saat aku sudah menyatakannya.” Aku tertunduk. Jujur ada rasa takut kehilangan Jiyeon dari sisiku.
    “Semua keputusan ada padamu Chunji-ya!!! Persahabatan terkadang bisa jadi cinta, tai cinta terkadang juga bisa berubah menjadi benci. Inilah cobaan hidup yang sesungguhnya. Eomma tetap akan mendukung semua keputusanmu. Eomma harap kau tidak salah ambil tindakan.” Eomma kembali lagi dengan nasehatnya. Tapi kini terasa berbeda. Biasanya aku selalu menghindar dari nasehat eomma, tapi sekarang? Aku justru setia mendengarkan setiap huruf yang terlontar dari mulut orang yang telah melahirkanku itu.
*Flashback Off*
*Author POV*
Teng....Teng...Teng....
Bel istirahat terdengar merdu disetiap telinga siswa Hanyang SHS. Dikelas Chunji dan Jiyeon tampak Jiyeon sedang berbincang-bincang dengan Chunji yang notebenenya sebagai teman sebangku Jiyeon.
    “Chunji tadi kau benar-benar hebat bisa mengerjakan soal yang ditulis oleh Park saem. Padahal kurasa soal itu terlalu sulit untukku.” Kata Jiyeon memulai pembicaraan. Chunji tersenyum menang. Jarang-jarang Jiyeon memujinya, karena yang ada selama ini Chunji selalu saja jadi bahan ejekan Jiyeon.
    “Tentu saja. Semakin hari aku akan semakin pintar!!!” Chunji berkata dengan penuh percaya diri. Jiyeon tertawa melihat tingkah lucu sahabatnya.
    “Tapi ingat ya, Jangan sampai kau pintar melebihi aku?!! Hahahaha....” Jiyeon tertawa lagi, kali ini Chunji juga ikut tertawa. Namun tawa mereka berdua tiba-tiba berhenti seketika saat seorang namja yang bukan dari kelas mereka masuk ke kelas mereka.
    “Chagi, Kita ke kantin yuk?!” Tawar Minho tiba-tiba. Jiyeon terlihat kaget sekaligus senang bukan kepalang. Chunji hanya bisa menunduk sesaat.
    “Tunggu sebentar ya oppa? Chunji-ya! Apa kau mau ke kantin bersama kami?” Jiyeon menawarkan untuk kekantin bersama. Chunji langsung mengangkat kepalanya dan langsung menggeleng pelan.
    “Ani, Kau ke kantin saja bersama Minho. Lagipula aku sedang ingin ke perpustakaan.” Jawab Chunji yang sudah jelas-jelas bohong.
    “Baiklah..... Aku dan Minho oppa ke kantin duluan ya? Bye-bye!!!!” Jiyeon melambaikan tangannya ke arah Chunji, Minho yang melihat yeojachingunya berlaku seperti itu pada namja lain langsung menarik tangan Jiyeon paksa menuju ke kantin secepatnya.
*Chunji POV*
    “Chagi, Kita ke kantin yuk?!” Tawar Minho tiba-tiba. Jiyeon terlihat kaget sekaligus senang bukan kepalang. Sedangkan aku hanya bisa menunduk sesaat.
    “Tunggu sebentar ya oppa? Chunji-ya! Apa kau mau ke kantin bersama kami?” Jiyeon menawarkan untuk kekantin bersama. Aku langsung mengangkat kepala dan langsung menggeleng pelan.
    “Ani, Kau ke kantin saja bersama Minho. Lagipula aku sedang ingin ke perpustakaan.” Jawabku yang sudah jelas-jelas bohong. Aku sangat ingin kekantin bersaa Jiyeon Tapi kalau ada Minho.... Itu akan berbeda cerita.
    “Baiklah..... Aku dan Minho oppa ke kantin duluan ya? Bye-bye!!!!” Jiyeon melambaikan tangannya ke arahku, Bisa kulihat Minho sedikit cemburu. Minho langsung menarik tangan Jiyeon paksa menuju ke kantin. Aku kembali menundukkan kepalaku. Dengan langkah gontai aku melangkahkan kakiku menuju ruang penuh buku, Perpustakaan.
    ‘Hari keduamu bersamanya saja kau sudah mulai berubah Jiyeon. Aku benar-benar semakin takut kalau kau meninggalkanku sendiri. Aku takut Jiyeon.’ Batinku sambil menatap kearah buku yang saat ini ku pegang. Aku memang tidak berkonsentrasi membaca saat ini. Sampai tiba-tiba ada suara seorang yeoja yang menyadarkanku dari lamunanku.
    “Apa kau bisa membaca dalam keadaan terbalik?” Tanya yeoja itu sedikit bingung. Aku menatapnya sesaat lalu mengarahkan pandanganku ke buku yang saat ini kupegang. Omo!!! Bukunya terbalik. Pantas saja yeoja ini bertanya seperti itu.
    “Na Eun imnida. Ireumi mwoyeyo?” Tiba-tiba dia memperkenalkan dirinya padaku. Aku membalasnya dengan senang hati. Dia terlihat cantik dan baik.
    “Chunji, Lee Chunji.” Balasku.
*Na Eun POV*
Entah kenapa hari ini aku benar-benar ingin ke perpustakaan. Tempat yang paling aku benci selama ini. Mungkin ini semua karena cinta, cintaku pada seorang namja yang saat ini sedang menuju ke perpustakaan. Saat masuk keperpus aku langsung bisa menemukannya sedang membaca buku yang terbalik. Dengan rasa senang aku bertanya padanya.
“Apa kau bisa membaca dalam keadaan terbalik?” Tanya ku dengan lafal yang dibuat sedikit bingung. Dia menatapku sesaat lalu mengarahkan pandangannya ke buku yang saat ini dia pegang
    “Na Eun imnida. Ireumi mwoyeyo?” Aku memperkenalkan diri padanya. Dia membalas dengan senang hati.
    “Chunji, Lee Chunji.” Balasnya.
    ‘Tidak salah aku menyukainya. Dia sangat ramah, tampan, dan juga pintar. Chunji.... Bersiaplah menjadi milikku....’ Batinku.
~TBC~

Eotte? Gaje kah??? Hehe... kayakya sih iya.
Maklum aku juga baru-baru ini jadi author. Semoga ada yang bersedia mengomen di bawah.
Itu bagaikan oksigen bagiku untuk melanjutkan ff ini ke part selanjutnya.




2 comments:

  1. ska nihh ma ff ini.. jrg2 ad yg bkin paringx jiyeon chunji pst yg bxk jiyeon minho...mdahan ad part slanjutx.. smangat ya buat bkn ff slanjutnya ... hwaiting^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. gomawo...jarang2 ada yang komen,
      sekali liat ada yang komen tambah semangat aku!!!hehehe ^^
      tunggu part selanjutnya ya...

      Delete