Thursday, June 7, 2012

Angel Without Wings [Part 1]



Title                 : Angel Without Wings [Part 1]
Author             : Fiangel
Facebook         : Rieska Nezza Gvrita
Twitter                        : @Fiangelic
Cast                 :
v  - Park Jiyeon (T-ara)
v  - Kim Myungsoo (Infinite)

Other cast        : Temukan rahasia didalamnya…hahaha*evil laught
Genre              : Romance, Fantasy
Length             : Series

Annyeong….
Fia comeback nih,,hehe
Kali ini aku bakal post FF yang agak aneh*nggak agak lagi,aneh banget
Udah deh, daripada aku nya  cerewet kesana-kemari mending langsung baca aja….
Happy Reading ^^
Kau tampak bersinar dibanding lainnya. Kau seperti seorang malaikat. Tapi aku tidak bisa menemukan sepasang sayap di balik punggungmu seperti yang sering dimiliki oleh para malaikat.


*Author POV*
“Agashi…ppalli ireona.” Seorang dengan baju pelayan berusaha membangunkan seorang yeoja yang tengah tertidur pulas di ranjangnya.
Gadis itu menggeliat sejenak mengumpulkan energy yang dimilikinya. Perlahan-lahan dia membuka matanya. Melirik kearah jam dinding besar yang menempel rapi didinding kamarnya.
Ini masih jam 5. Ya, ini sudah menjadi kebiasaan di keluarga Park. Wajib sarapan tepat pukul 06.00 dan setelah sarapan selesai harus sudah siap berangkat ketempat kerja masing-masing.
“Ne, aku sudah bangun.” Jawab gadis itu sambil berjalan lunglai ke kamar mandi.

@ Somewhere
“Ada tugas baru untukmu Myungsoo-ya!” Kata seorang namja yang lebih tua beberapa tahun dari namja yang dipanggil Myungsoo tadi.
“Nugu?” Myungsoo langsung tau tugas apa yang dimaksud oleh atasannya itu.
“Ini. Kau harus membuat yeoja ini jatuh cinta padamu.” Jawab namja tadi sambil memberikan secarik foto pada Myungsoo.
“Sungkyu hyung! Kenapa tugasku jadi seperti ini? Biasanya tugasku kan membunuh orang? Bukankah untuk urusan seperti ini Woohyun hyung ahlinya?” Myungsoo bingung dengan tugas barunya itu. Sedangkan Sungkyu hanya tersenyum simpul.
“Ini adalah tugasmu. Jadi lakukan dengan baik. Bagaimana bisa ada yeoja yang menolak kharisma seorang Myungsoo, anggota boyband terkenal korea “Infinite” hahaha…” Jawab Sungkyu.
“Tapi hyung…” Myungsoo hendak membantah namun Sungkyu sudah hilang ditelan bumi.
“Ish…kebiasaan meninggalkan orang seenaknya sendiri!!!” Gerutu Myungsoo sendirian.

*Jiyeon POV*
“Jiyeon-ah!!! Ppalli sarapan.” Ajak eomma sambil menepuk-nepuk bangku disebelahnya. Aku patuh dan berjalan mendekat tanpa ekspresi seperti robot yang tengah berjalan.
“Eomma dan appa akan ada tugas di Singapura, jadi untuk seminggu kedepan kau harus selalu sarapan sendiri. Arasseo?” Kata Eomma. Aku hanya mengangguk masih tanpa ekspresi. Aku malas menunjukkan ekspresi sedihku yang sampai saat ini tidak pernah digubris orang lain sama sekali.
“Kau harus belajar dengan baik. Eomma dan Appa sudah selesai sarapan. Nanti jika kau sudah selesai langsung saja berangkat sekolah bersama Pak Han.” Lagi lagi aku mengangguk. Appa tersenyum pedih padaku. Mungkin dia merasa seperti punya anak yang bisu yang selalu menjawab apapun kata-kata orang tuanya hanya dengan anggukan semata.
“Jiyeon-ah, selama eomma dan appa ada di singapura kau harus jaga diri baik-baik. Appa akan sangat khawatir padamu jika kau sakit. Bye…” Appa mencium keningku singkat lalu berjalan kearah mobil. Eomma, dia menunduk.
“Jiyeon-ah! Kau marah? Kau harus jaga dirimu baik-baik. Eomma akan sangat merindukanmu sayang….” Eomma mencium kedua pipiku bergantian. Aku ingin menangis melihat eomma meneteskan air mata. Tapi apa gunanya aku menangis? Mereka tidak akan membatalkan kepergian mereka hanya karena aku menangis.

@School
“Arrrggg…Katanya akan ada murid baru. Gosip-gosip nih dia itu member boyband. Kira-kira siapa ya?” Teriak Krystal kencang. Apa tidak bisa dia mengecilkan suaranya sedikit. Mengganggu konsentrasi baca saja.
“Jinjja???” Jawab anak-anak kelasku serempak. Ini bukan pertama kalinya akan ada murid baru. Tapi kenapa atmosfirnya jadi berubah gaduh seperti ini?
“Yang seumuran sama kita kira-kira boyband apa ya?” Tanya Sulli, teman segenknya Krystal. Ish…yeoja-yeoja cerewet itu memang selalu berkicau dengan keras.
Tiba-tiba Jung seonsaengnim masuk diikuti dengan masuknya namja tak dikenal dibelakangnya.
“Anak-anak, kita akan mendapatkan teman baru. Namanya…Jreng,Jreng,Jreng, hayo siapa?” Aigoo Jung saem memang selalu seperti itu. Tapi setidaknya dialah guru yang paling kusuka. Caranya mengajar lebih memudahkan untuk dicerna daripada yang lainnya.
Jung saem bergeser dan tampaklah seorang namja yang WAW…..silau ma men,,,*author sarap
“Annyeong… Aku Kim Myungsoo. Tapi panggil saja aku L” Perkenalan yang singkat bukan. Tapi aku lebih suka seperti itu. Karena aku tidak akan lagi mendengar kicauan-kicauan genk f(x)*ini nama genk bukan girlband seperti aslinya
“Jadi member boyband itu maksudnya Infinite? Kyaaaa!!!! Senangnya…” Luna kini ikut-ikutan nyahut. Ish… untung saja aku ini bukan anggota genk itu. Kalau iya lama-lama gendang telingaku bisa pecah kalau mereka selalu berbicara sambil teriak-teriak nggak jelas gitu.
Infinite? Apa itu? Boyband rookie kah? Tapi sepertinya tidak juga sih. Wajahnya lumayan, tapi matanya. Aish…kenapa tatapan matanya itu membuatku susah melupakannya ya?
“Boleh aku duduk sekarang?” Tanya murid baru tadi,siapa namanya?*Jiyeon pikun*…ah tidak penting. Daripada nanti otakku memorinya jadi nge-Hang gara-gara nama dia.
“Duduk disini saja….”Tawar Krystal. Sedangkan namja itu hanya tersenyum manis dan terus berjalan entah kearah mana. Wkwkwkwk…aku benar-benar ingin tertawa melihat Krystal yang ditolak mentah-mentah oleh namja. Biasanya kan Krystal yang menolak para namja.
“Oppa. Duduk disini saja,” Tawar Sulli dengan senyuman khasnya yang membuat para namja klepek-klepek. Tapi lagi-lagi namja itu terus saja berjalan.
“Bolehkah aku duduk disini?” Tanya Murid baru itu sambil mengerlingkan sebelah matanya. Ish…apa-apaan sih tu anak?!! Sakit mata apa ya? Aku diam sambil memalingkan wajahku kearah lain yang penting nggak ngeliat dia.
“Diammu berarti iya bagiku.” Katanya langsung duduk. Lagi-lagi dia mengerlingkan sebelah matanya. Sepertinya dugaanku benar. Dia sakit mata. Aku merogoh isi tasku.
“Ini…” Kataku sambil menyodorkan sebotol mini obat tetes mata. Dia agak kaget denganku. Kenapa harus seperti itu?
“Ini apa?” Tanyanya dengan tampang innocent yang lucu. Matanya yang tajam sangat tidak cocok untuk wajah innocentnya.
“Kau itu tidak bisa baca ya?” Tanyaku dengan nada mengejek. Dia tersenyum simpul. Kenapa malah senyum?
“Gomawo. Tapi aku sedang tidak sakit mata.” Jawabnya langsung menghadap ke papan tulis. Aku melihatnya senyum-senyum sambil terus memandang lurus kepapan tulis. Apa yang sedang dipikirkannya?
Saat Istirahat banyak yeoja-yeoja yang datang kemeja kami dan mengajak si Murid baru itu ke kantin. Namun semuanya ia tolak. Hebat sekali dia? Daebak!!!
“Bisa kau temani aku ke kantin?” Ajak namja itu. Mwo? Kenapa dia menolak ajakan yeoja-yeoja tadi tapi sekarang malah mengajakku ke kantin? Dasar namja plin-plan.
“Jika kau ingin ke kantin kenapa kau menolak ajakan dari yeoja-yeoja cantik tadi?” Sindirku. Dia mengerucutkan bibirnya sejenak lalu menyunggingkan senyumnya. Kuperhatikan gerak-geriknya kenapa aneh gitu?
“Jika kau tidak mau menemaniku ke kantin, kau harus mau menjadi yeojachinguku!!!” Katanya dengan penekanan pada kata YEOJACHINGU.
“Ya! Enak saja. Shireo…” Jawabku. Tidak biasanya aku menanggapi kata-kata orang lain. Biasanya aku selalu mengangguk jika setuju dan diam saja sebagai tanda aku tidak setuju. Tapi kini? Aku berbicara dengan santainya.
“Kalau kau tidak mau berarti kau sudah siap menjadi yeojachinguku…Ahahaha” Tawanya puas. Dan aku? Tentu saja aku langsung berdiri dan menyeretnya ke kantin.
“Kau mau makan apa?” Tawar Namja yang kini duduk dihadapanku. Aku diam sambil terus menutupi wajahku dengan buku. Takut-takut ada fangirlnya boyband apa tadi ya? Ah aku benar-benar lupa.
“Kau kenapa menutupi wajahmu seperti itu?” Tanya namja ini. Tidak sadar apa kalau aku takut dibunuh para fangirlnya yang kurasa sangat ganas.
“Jangan banyak bicara. Cepat habiskan makanmu dan segera pergi dari sini!!!” Bisikku pelan supaya tidak ada yang mendengarnya selain namja didepanku ini.
“Arata….”Jawabnya lalu buru-buru menghabiskan makanannya dan segera kembali kekelas. Kelas sudah ramai ketika kami berdua masuk secara bersamaan. Semua mata yeoja-yeoja dikelasku menatap sinis dengan tatapan membunuhnya.
Aku berusaha tidak peduli dan berjalan menuju tempat dudukku. Namja itu mengikutiku dengan santai sambil terus menebar senyumnya. Dasar namja genit!!!
Pulang sekolah, lagi-lagi bangkuku dipenuhi oleh antrean BLT*abaikan. Semua yeoja dan beberapa namja tampak berkumpul mengelilingi mejaku. Krystal, yeoja itu terus saja menatapku sinis.
“Oppa. Rumahmu dimana? Kita pulang bareng yuk?” Ajak Krystal. Oppa? Sejak kapan ibu namja ini menikah dengan appanya krystal?
“Mian, aku sudah janji akan pulang bersama Jiyeon.” Mwo? Kapan dia janji padaku? Tunggu dulu, kalau di flashback sepertinya aku belum memperkenalkan diri padanya. Bagaimana dia bisa tau namaku?
Dia menarikku menjauh dari kerumunan orang itu. Huftt…akhirnya aku bisa bernafas lega. Kenapa jantungku jadi berdegup tidak karuan ya?

*Myungsoo POV*
“Hyung… Kenapa sepertinya dia tidak terpesona oleh kharismaku ya? Kali ini aku benar-benar seorang member boyband kan?” Tanyaku memastikan. Sungkyu hyung tersenyum singkat.
“Kau ini L, Kim Myungsoo yang menjadi face of grup Infinite. Tentu saja kau benar-benar artis.”Jawab Sungkyu hyung meyakinkan walau sebenarnya aku sama sekali tidak merasa diyakinkan.
“Tapi dia sama sekali tidak terpengaruh sedikitpun oleh kharismaku.” Aku tetep ngotot sama pendapatku. Sungkyu hyung melihat HPnya.
“Ahhhh…sekarang aku tau kenapa bisa seperti itu.” Kata Sungkyu hyung sambil menjentikan jarinya.
“Dia terlalu lama kesepian. Dia seperti hidup di dunia ini sendirian. Dulunya dia hanya menjawab perkataan orang dengan anggukan atau gelengan kecuali terhadap guru disekolah.” Terang Sungkyu hyung. Tapi aku masih tidak mengerti apa hubungannya hal yang tadi dijelaskan hyung dengan kharismaku yang pudar?
“Disini tertulis harapannya saat ulang tahunnya yang ke 16 bahwa dia ingin merasakan hangatnya kasih sayang orangtua dan ingin merasakan jatuh cinta.” Lanjut hyung. Aku hanya ngangguk-ngangguk.
“Myungsoo-ah! Dia sangat membutuhkanmu. Buat dia bahagia sebelum tiba waktunya.” Kata Hyung.
“Ne. Hyung… Tapi kenapa aku justru disuruh membuatnya jatuh cinta padaku? Kenapa tidak dengan manusia lain? Kenapa tidak langsung saja ke inti permasalahnnya dan langsung mencabutnya?” Tanyaku beruntun kayak tabrakan di jalan-jalan*abaikan
“Itu sudah jadi takdirnya….” Takdir. Kata-kata itu tiba-tiba memenuhi otakku. Kata-kata hyung barusan masih terus terngiang jelas meski hyung sudah lenyap.
Takdirnya, takdirku juga???

To be Continue….
Ini FF series yang entah panjang ato pendek.
I hope readers like it *sok nginggris
Please RCL….Gomawo bagi yang udah mau nyempetin waktu luangnya baca FF gejeku ini.


No comments:

Post a Comment