Thursday, April 26, 2012

Can You Feel My Love [Part 4]



Title                 : Can You Feel My Love? [Part 4]
Author             : Fiangel
Facebook         : Rieska Nezza Gvrita
Twitter                        : @Fiangelic
Poster by         : Muthiah Fadhilah
Genre              : Romance (sedikit sad), Friendship
Cast                 : - Park Jiyeon
  - Lee Chunji
  - Choi Minho
- Son Naeun
- Kim Myungsoo < - - - Ada cast baru numpang lewat.
L: annyeong!!! kim myungsoo imnida....aku pemeran baru disini... Kata author aku cuma numpang lewat aja!!!*author jahat!!!^^
Soundtrack      : Lebih enak kalo mbacanya sambil denegrin lagu 2am yang I wonder if you hurt like me


Numpang promo deh… Bagi yang pengin lebih dekat dengan author bisa follow twitter author atau add facebook aku…. Hehe
Acara MISS SPARTA DAEBAK!!! Hahaha.... Menang kalah bukan tujuan utama.(kalo kalah malah seneng aku daripada harus jadi Putri Sparta trus banyak banget tanggung jawabnya.)   
Doa’in author supaya lancar ya UTS nya… Semoga nilai UTSku bisa baik dan nggak ada yang remidi. Amin… Bagi semua yang juga kebetulan akan UTS,,,Fighting!!!Fighting!!!Fighting!!! ^^
Untuk part ini yang sebelumnya aku rencanain ending ternyata meleset.
Karena daripada terlalu panjang dan jadi bosenin bacanya,,,jadi aku jadiin part lainnya…
Intinya part ini belum END…
Happy Reading ^_^

Skip pulang sekolah
*Jiyeon POV*
“Bagaimana bisa aku tidak teliti seperti tadi.”Gumamku saat dijalan. Tidak biasanya aku tidak teliti saat mengerjakan matematika seperti tadi, secara matematika adalah pelajaran favoritku.
“Naeun-ah!!!” Panggilku saat Naeun berjalan didepanku. Ada yang ingin kukatakan padanya.
“Chukkaeyo….” Kataku sambil tersenyum miris. Bagimana bisa Jiyeon ini  berubah semunafik ini?
“Untuk apa?” Naeun bertanya tentang apa yang kuselamati. Aku tersenyum . Kupikir dia pasti tahu aku akan mengatakan apa, tapi nyatanya? Berpura-pura tidak tahu atau memang tidak tahu sih??
“Atas jadiannya kamu dan Chunji….” Jawabku sambil tersenyum pedih,  Naeun tersenyum miris. Kenapa seperti itu? Harusnya dia bahagiakan?
“Aku tidak jadian dengan dia kok.” Jawab Naeun . Entah kenapa aku malah gembira. Apa pantas seorang sahabat malah gembira disaat sahabatnya tidak bisa berpacaran dengan orang yang disukai? Kurasa semua orang akan menjawab TIDAK!!!
“Kurasa aku tidak akan pernah mendapatkannya.” Lanjut Naeun dengan nada sedih. Tidak akan pernah? Tapi Chunji menyukainya. Atau mungkin Naeun tidak menyukai Chunji? Tapi waktu itu…. Kenapa Naeun yang menyatakan perasaannya dulu????
“Wae?” Tanyaku penasaran. Naeun tersenyum getir sebelum menjawabnya.
“Itu semua karena bukan aku yang disukai oleh Chunji.” Terang Naeun. Bukan dia? Lalu siapa?
“Nugu?” Naeun malah hanya menjawabnya dengan senyuman.
“Jika bukan kamu siapa lagi?” Tanyaku lagi.
“Jika bukan aku tentu saja kamu, Jiyeon-ah!” Mwo? Aku? Jadi Chunji menyukaiku selama ini?
“Chunji menyukaiku begitu maksudmu?” Tanyaku dengan sedikit gugup. Naeun tersenyum ikhlas.
“Ne. Dia mengatakan itu saat tadi akan pulang sekolah.” Chunji benar-benar menyukaiku? Jadi? Apalagi yang harus kukatakan kalau sudah seperti ini?

*Chunji POV*
“Pabo!!! Kenapa aku malah megatakan pada Naeun kalau aku menyukai Jiyeon? Bagaimana kalau nanti Naeun mengatakannya pada Jiyeon? Waduh….bisa gawat!!!!” Gumamku sambil memukul-mukul kepalaku pelan.
“Gawat apanya?” Tanya sebuah suara yang sudah tidak asing bagiku. Seseorang sahabatku sejak kecil. Bukan Jiyeon, karena kali ini suaranya namja.
“Annyeong Chunji-ya!!! Lama tidak berjumpa kau tambah cantik saja. Hahaha….” Jadi benar anak ini? Ish…dia itu kenapa selalu mengataiku cantik sih?
“Ya! Berhentilah mengatakan bahwa aku itu cantik!!!” Jawabku sambil memeberikan sebuah pukulan yang cukup keras dibahunya. Dia langsung memegang bahunya kesakitan. Hahahaha…. Akhirnya pukulanku terasa dikulitnya.
“Aduh….Aduh… Pukulanmu sekarang sudah sangat keras. Daebak. Aw…” Dia akhirnya mengakui kalau pukulanku hebat kan?
“Ya! Kim Myungsoo… Kapan kau kembali ke Korea?” Tanyaku pada teman lamaku ini. Dia pergi ke LA untuk melanjutkan sekolahnya disana.
“Aku? Aku baru tadi pagi. Kau tidak rindu padaku Chunji?” Myungsoo membentangkan tangannya hendak memelukku namun aku menghindar.
“Ya! Jangan dekat-dekat. Nanti ada yang mengira kita ini gay seperti dulu” Myungsoo langsung berhenti dan tertawa sejadi-jadinya.
“Oh ya…Jiyeon dimana?” Tanyanya setelah berhenti tertawa beberapa detik yang lalu. Jiyeon? Kenapa aku jadi ingat kejadian dimasa lalu ya?
#FLASHBACK#
“Chunji-ya! Belikan aku ice cream.” Pinta Jiyeon dengan mengeluarkan puppy eyes andalannya. Aku selalu ingin tersenyum jika dia seperti itu.
“Shireo!! Aku tidak punya uang.” Jawabku. Sebenarnya sih punya saja, tapi aku sedang ingin menggodanya. Berapa lama dia akan tahan menghadapi puasa ice cream ini. Hahahaha….
“Kau itu jahat sekali sih padaku?” Jiyeon langsung membuang mukanya dan mengerucutkan bibirnya. Tiba-tiba Myungsoo dating dengan membawa sepasang(?) ice cream ditangannya. Kami memang sudah lama bersahabat.
“Kau mau ini Jiyeon?” Tawar Myungsoo sambil mengeluarkan senyum angelicnya. Aku selalu iri padanya. Dia mempunyai wajah yang tampan, otak yang cerdas, dan kaya. Bisa dibilang kami bertiga ini memang gabungan orang-orang berotak cerdas. Hanya saja diantara kami bertiga, Myungsoo lah yang paling TOP.
“Gomawo oppa!!! Kau sangat mengerti aku. Tidak seperti seseorang diseberang sana yang tidak mau membelikanku ice cream” Kata Jiyeon sambil menunjuk-nunjukku.
“Sudahlah… Yang penting sekarang kamu sudah punya ice cream.” Myungsoo menengahi kami berdua.
“Oppa!!! Aku adalah fans nomor satumu. Aku adalah orang yang sangat mengidolakanmu. Kau itu baik, tampan, pintar, kaya, lengkap deh pokoknya” Jiyeon langsung memeluk Myungsoo. DEG!!! Aduh…Kenapa rasanya aku ingin memisahkan pelukan mereka?!!
“Ya! Kita ini masih anak berumur 12 tahun. Tidak boleh berpelukan di jalanan umun gini” Begitulah akhirnya caraku memisahkan pelukan mereka.
“Kalau begitu ayo kita pulang dan melanjutkan acara pelukannya Jiyeon!!!” MWO? Mau dilanjutkan? Dasar anak itu masih umur 12 saja otaknya sudah tercemar.
@Rumah Myungsoo
“Jiyeon ayo kita lanjutkan acara yang terganggu tadi.Hehehe…” Ish…mereka berpelukan lagi. Bagaimana caranya aku memisahkan pelukan mereka tanpa memperlihatkan bahwa aku cemburu pada Myungsoo??? Ada saran nggak???
“Oppa! Kau mau janji tidak?” Tanya Jiyeon. Akhirnya tanpa aku berusaha mereka sudah melepaskan pelukan mereka.
“Apa?” Myungsoo sok manis*emang manis bener kok*
“Kalau kita sudah besar kita akan selalu bersama.” Kata Jiyeon polos.
“Aku akan menikahimu jika sudah besar nanti. Oke?” Jawab Myungsoo. Aku mulai naik pitam. Emosiku sudah tidak bisa ditahan lagi.
“Ya!!! Myungsoo-ya! Kau tidak boleh menikahi Jiyeon. Karena Jiyeon akan menikah denganku kelak.” Kataku ikut nimbrung.
“Shireo. Aku mau dengan Myungsoo oppa saja. Aku tidak mau menikah dengan Chunji yang cantik. Hahahaha….” Ish…aku ditolak?!!
#FLASHBACK  END#
“Yah…Kau ini ditanya malah melamun.” Kata-kata Myungsoo membawaku kembali ke dunia nyata(?)
“Memangnya kau tadi Tanya apa?” Tanyaku polos. Sepertinya bukan polos tapi Pabo.
“Dimana Jiyeon?” Tanya Myungsoo lagi. Ah…iya aku ingat.
“Dia…dia…tentu saja dia ada dirumahnya!!!” Jawabku dengan gugup. Jiyeon masih marah denganku tidak ya?
“Kalau begitu ayo kita kerumah Jiyeon. Ahjumma pasti akan menyambutku dengan baik.” Myungsoo langsung menarik tanganku ke sebuah rumah yang ditinggali oleh keluarga Park.
“Tapi tidak dengan Jiyeon” Lirihku. Sepertinya dia tidak mendengarnya.

@Jiyeon’s Home
*Author POV*
Ting…Tong… Bel berbunyi memekakkan telinga pendengarnya.
Seorang yeoja paruh baya yang masih cantik keluar membukakan pintu bagi sang tamu.
“Chunji-ya, Myungsoo-ya!!! Ini benar kau Myungsoo?!!” Pekik ahjumma kaget. Ibu Jiyeon itu sangat terkejut dengan kedatangan Myungsoo yang bisa dibilang tiba-tiba.
“Jiyeon dimana ahjumma?” Tanya Myungsoo.
“Dia ada dikamarnya. Ayo masuk dulu.”
Mereka berdua memasuki kawasan rumah Park Family. Suasananya masih sama dengan 4 tahun yang lalu.
“Kau tambah tampan saja Myungsoo-ya.” Puji eomma Jiyeon pada Myungsoo. Yang dipuji hanya tersenyum malu.
“Gomapta ahjumma.” Jawab Myungsoo dengan sedikit menunduk karena malu. Myungsoo memang orang yang sangat pemalu dihadapan orang lain, kecuali Jiyeon dan Chunji. Sifatnya itu akan langsung berubah 1800.
“Ahjumma…Masak cuma Myungsoo saja yang dipuji? Aku kan juga mau…” Rajuk Chunji sambil mengeluarkan puppy eyesnya yang paling ampuh sedunia.
“Baiklah…Chunji-ya! Semakin hari kau semakin terlihat cantik.” Goda ahjumma lalu pergi meninggalkan mereka berdua untuk memanggil Jiyeon yang masih ada didalam kamarnya.
“Ish…tidak ahjumma, tidak jiyeon, tidak myungsoo, selalu saja mengatakan hal seperti itu..” Chunji acting wajah memelas. Namun tidak mempan.

@Kamar Jiyeon
“Jiyeon…ada tamu” Kata eomma jiyeon sambil mengetuk pintu kamar Jiyeon.
“Nugu eomma?” Jiyeon membuka pintu dan muncul dengan wajah mengenaskan. Matanya terlihat bengkak dan terdapat lingkaran hitam bersarang di kedua matanya.
“Lihat dirimu? Disaat seperti ini, datang tamu penting malah penampilanmu amburadul*bahasa penjual gorengan* seperti ini? Sana mandi dulu. Baru temui tamu itu.” Kata eomma Jiyeon sambil mendorong-dorong tubuh anaknya itu masuk ke dalam kamarnya.

@Ruang tamu
“Jiyeon itu sikapnya aneh belakangan ini. Apa kau tau kenapa, Chunji-ya?” Tanya eomma Jiyeon pada Chunji. Chunji sedikit terkejut dengan pertanyaan eomma jiyeon.
“Itu….itu aku kurang tau ahjumma. Belakangan ini Jiyeon sedikit  tertutup padaku” Jawab Chunji bohong.
“Memangnya Jiyeon kenapa eommonim?” Tanya myungsoo ikut nimbrung dengan menyebut eomma jiyeon sebagai ibu mertuanya.
“Ya! Kenapa kau memanggil ahjumma dengan sebutan seperti itu?!!” Bentak Chunji tidak terima.
Yang boleh memanggil eommonim itu hanya aku…Batin Chunji.
“Aku ini kan calon suami Jiyeon, ne eommonim?” Tanya Myungsoo meminta restu pada eomma jiyeon. Eomma jiyeon hanya tersenyum melihat tingkah konyol kedua namja ini. Yang satu namja yang cantik dan satu lagi namja yang keren dan juga pintar.
“Eoh…Yeobo!!!!” Pekik Jiyeon sambil berlari mendekati Myungsoo. Myungsoo dan Jiyeon langsung berpelukan. Chunji kembali dibakar api cemburu.
“Ya! Kenapa kau memanggilnya dengan sebutan seperti itu?” Chunji jengkel. Semuanya tertawa bersama melihat wajah Chunji yang sangat lucu ketika sedang marah.
“Kau juga ingin dipeluk Jiyeon ya?” Tanya Myungsoo dengan sedikit nada menggoda. Chunji langsung merubah mimic wajahnya menjadi ceria. Chunji mengangguk mantab.
“ Kalau begitu… Pergilah ke luar negeri untuk beberapa tahun. Setelah kau pulang lagi ke korea kau akan mendapati Jiyeon yang sudah menikah denganku. Hahahaha….”
Bug!!! Chunji melempar bantal kursi ke wajah Myungsoo. Semuanya jadi tertawa bersama. Suasananya berubah menjadi hangat setelah kepulangan Myungsoo ke Korea.
“Enak saja. Jiyeon itu hanya akan menikah denganku.” Kata Chunji sambil tersenyum bangga. Jiyeon menatap Chunji dengan tatapan sedih. Ada rasa canggung ketika ia harus berhadapan dengan Chunji yang kata Naeun menyukainya. Tidak bisa dipungkiri bahwa Jiyeon juga menyukai Chunji. Namja cantik yang selalu berada di dekatnya saat senang maupun susah.
“Chagi… Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Myungsoo seperti layaknya suami bertanya pada istrinya.
“Hahaha…chagi? Aniyo…yeobo aku tidak sedang berpikir apa-apa” Jawab Jiyeon masih sedikit canggung.
“Aku sangat rindu padamu. Kau tau, saat di LA aku hanya memikirkan kalian berdua. Kalian sudah seperti separuh dari jiwaku.” Kata Myungsoo puitis yang dapat melelehkan suasana canggung antara Jiyeon dan Chunji.
“Kami juga merindukanmu….” Mereka bertiga berpelukan

*Chunji POV*
Hanya Myungsoo yang bisa membuat Jiyeon tenang. Dia selalu bisa mencairkan suasana dan membuat suasana menjadi menyenangkan. Tidak sepertiku. Aku hanya bisa membuat Jiyeon marah, menangis, dll.
Disaat seperti ini hanya Myungsoo yang bisa membuatnya bersikap wajar dan tidak canggung padaku.
Jangan-jangan Jiyeon sebenarnya mencintai Myungsoo? Jangan-jangan Minho hanya sebagai pelariannya saja, karena wajah Myungsoo dan Minho tidak jauh berbeda?* anggep aja gitu ^^* Jadi…Mungkin Jiyeon memang sudah menyukai Myungsoo sejak awal.
Kenapa yang menyukai Jiyeon selalu namja-namja keren yang bisa dibilang perfectionis??? Kemarin Minho, sekarang Myungsoo? Mereka berdua namja yang keren dan tampan. Sedangkan aku? Jiyeon saja sampai minder dengan kecantikanku? Kalau begini terus… Tentu saja aku akan selalu kalah…

To be Continue….
Author walau masih masa MID nyempetin buat nie FF. Jadi Mian kalo mengecewakan,, soalnya buat nie FF harus bagi waktu ama belajarku.
Next part aku juga belum tahu mau end ato nggak… Jadi kita lihat saja nanti ^^
Bagi yang udah baca harap Comment dan Like ya ^,^
Gomawooooooo!!!! # pake toak bareng Myungsoo

No comments:

Post a Comment