Title : Can You Feel My Love? [Part 4]
Author : Fiangel
Facebook : Rieska Nezza Gvrita
Twitter : @Fiangelic
Poster by : Muthiah Fadhilah
Genre : Romance (sedikit sad),
Friendship
Cast : - Park Jiyeon
- Lee Chunji
- Choi Minho
-
Son Naeun
-
Kim Myungsoo < - - - Ada cast baru numpang
lewat.
L: annyeong!!! kim myungsoo imnida....aku pemeran baru disini... Kata author aku cuma numpang lewat aja!!!*author jahat!!!^^
Soundtrack : Lebih enak kalo mbacanya sambil denegrin
lagu 2am yang I wonder if you hurt like me
Numpang promo deh… Bagi
yang pengin lebih dekat dengan author bisa follow twitter author atau add
facebook aku…. Hehe
Acara MISS SPARTA
DAEBAK!!! Hahaha.... Menang kalah bukan tujuan utama.(kalo kalah malah seneng
aku daripada harus jadi Putri Sparta trus banyak banget tanggung jawabnya.)
Doa’in author supaya
lancar ya UTS nya… Semoga nilai UTSku bisa baik dan nggak ada yang remidi.
Amin… Bagi semua yang juga kebetulan akan
UTS,,,Fighting!!!Fighting!!!Fighting!!! ^^
Untuk part ini yang
sebelumnya aku rencanain ending ternyata meleset.
Karena daripada terlalu
panjang dan jadi bosenin bacanya,,,jadi aku jadiin part lainnya…
Intinya part ini belum
END…
Happy
Reading ^_^
Skip pulang sekolah
*Jiyeon POV*
“Bagaimana bisa aku
tidak teliti seperti tadi.”Gumamku saat dijalan. Tidak biasanya aku tidak
teliti saat mengerjakan matematika seperti tadi, secara matematika adalah
pelajaran favoritku.
“Naeun-ah!!!” Panggilku
saat Naeun berjalan didepanku. Ada yang ingin kukatakan padanya.
“Chukkaeyo….” Kataku
sambil tersenyum miris. Bagimana bisa Jiyeon ini berubah semunafik ini?
“Untuk apa?” Naeun
bertanya tentang apa yang kuselamati. Aku tersenyum . Kupikir dia pasti tahu
aku akan mengatakan apa, tapi nyatanya? Berpura-pura tidak tahu atau memang
tidak tahu sih??
“Atas jadiannya kamu
dan Chunji….” Jawabku sambil tersenyum pedih,
Naeun tersenyum miris. Kenapa seperti itu? Harusnya dia bahagiakan?
“Aku tidak jadian
dengan dia kok.” Jawab Naeun . Entah kenapa aku malah gembira. Apa pantas
seorang sahabat malah gembira disaat sahabatnya tidak bisa berpacaran dengan
orang yang disukai? Kurasa semua orang akan menjawab TIDAK!!!
“Kurasa aku tidak akan
pernah mendapatkannya.” Lanjut Naeun dengan nada sedih. Tidak akan pernah? Tapi
Chunji menyukainya. Atau mungkin Naeun tidak menyukai Chunji? Tapi waktu itu….
Kenapa Naeun yang menyatakan perasaannya dulu????
“Wae?” Tanyaku
penasaran. Naeun tersenyum getir sebelum menjawabnya.
“Itu semua karena bukan
aku yang disukai oleh Chunji.” Terang Naeun. Bukan dia? Lalu siapa?
“Nugu?” Naeun malah
hanya menjawabnya dengan senyuman.
“Jika bukan kamu siapa
lagi?” Tanyaku lagi.
“Jika bukan aku tentu
saja kamu, Jiyeon-ah!” Mwo? Aku? Jadi Chunji menyukaiku selama ini?
“Chunji menyukaiku
begitu maksudmu?” Tanyaku dengan sedikit gugup. Naeun tersenyum ikhlas.
“Ne. Dia mengatakan itu
saat tadi akan pulang sekolah.” Chunji benar-benar menyukaiku? Jadi? Apalagi
yang harus kukatakan kalau sudah seperti ini?
*Chunji POV*
“Pabo!!! Kenapa aku
malah megatakan pada Naeun kalau aku menyukai Jiyeon? Bagaimana kalau nanti
Naeun mengatakannya pada Jiyeon? Waduh….bisa gawat!!!!” Gumamku sambil
memukul-mukul kepalaku pelan.
“Gawat apanya?” Tanya
sebuah suara yang sudah tidak asing bagiku. Seseorang sahabatku sejak kecil.
Bukan Jiyeon, karena kali ini suaranya namja.
“Annyeong Chunji-ya!!!
Lama tidak berjumpa kau tambah cantik saja. Hahaha….” Jadi benar anak ini?
Ish…dia itu kenapa selalu mengataiku cantik sih?
“Ya! Berhentilah
mengatakan bahwa aku itu cantik!!!” Jawabku sambil memeberikan sebuah pukulan
yang cukup keras dibahunya. Dia langsung memegang bahunya kesakitan. Hahahaha….
Akhirnya pukulanku terasa dikulitnya.
“Aduh….Aduh… Pukulanmu
sekarang sudah sangat keras. Daebak. Aw…” Dia akhirnya mengakui kalau pukulanku
hebat kan?
“Ya! Kim Myungsoo…
Kapan kau kembali ke Korea?” Tanyaku pada teman lamaku ini. Dia pergi ke LA
untuk melanjutkan sekolahnya disana.
“Aku? Aku baru tadi
pagi. Kau tidak rindu padaku Chunji?” Myungsoo membentangkan tangannya hendak
memelukku namun aku menghindar.
“Ya! Jangan
dekat-dekat. Nanti ada yang mengira kita ini gay seperti dulu” Myungsoo
langsung berhenti dan tertawa sejadi-jadinya.
“Oh ya…Jiyeon dimana?”
Tanyanya setelah berhenti tertawa beberapa detik yang lalu. Jiyeon? Kenapa aku
jadi ingat kejadian dimasa lalu ya?
#FLASHBACK#
“Chunji-ya! Belikan aku
ice cream.” Pinta Jiyeon dengan mengeluarkan puppy eyes andalannya. Aku selalu
ingin tersenyum jika dia seperti itu.
“Shireo!! Aku tidak
punya uang.” Jawabku. Sebenarnya sih punya saja, tapi aku sedang ingin
menggodanya. Berapa lama dia akan tahan menghadapi puasa ice cream ini.
Hahahaha….
“Kau itu jahat sekali
sih padaku?” Jiyeon langsung membuang mukanya dan mengerucutkan bibirnya.
Tiba-tiba Myungsoo dating dengan membawa sepasang(?) ice cream ditangannya.
Kami memang sudah lama bersahabat.
“Kau mau ini Jiyeon?”
Tawar Myungsoo sambil mengeluarkan senyum angelicnya. Aku selalu iri padanya.
Dia mempunyai wajah yang tampan, otak yang cerdas, dan kaya. Bisa dibilang kami
bertiga ini memang gabungan orang-orang berotak cerdas. Hanya saja diantara
kami bertiga, Myungsoo lah yang paling TOP.
“Gomawo oppa!!! Kau
sangat mengerti aku. Tidak seperti seseorang diseberang sana yang tidak mau
membelikanku ice cream” Kata Jiyeon sambil menunjuk-nunjukku.
“Sudahlah… Yang penting
sekarang kamu sudah punya ice cream.” Myungsoo menengahi kami berdua.
“Oppa!!! Aku adalah
fans nomor satumu. Aku adalah orang yang sangat mengidolakanmu. Kau itu baik,
tampan, pintar, kaya, lengkap deh pokoknya” Jiyeon langsung memeluk Myungsoo.
DEG!!! Aduh…Kenapa rasanya aku ingin memisahkan pelukan mereka?!!
“Ya! Kita ini masih
anak berumur 12 tahun. Tidak boleh berpelukan di jalanan umun gini” Begitulah
akhirnya caraku memisahkan pelukan mereka.
“Kalau begitu ayo kita
pulang dan melanjutkan acara pelukannya Jiyeon!!!” MWO? Mau dilanjutkan? Dasar
anak itu masih umur 12 saja otaknya sudah tercemar.
@Rumah Myungsoo
“Jiyeon ayo kita
lanjutkan acara yang terganggu tadi.Hehehe…” Ish…mereka berpelukan lagi.
Bagaimana caranya aku memisahkan pelukan mereka tanpa memperlihatkan bahwa aku
cemburu pada Myungsoo??? Ada saran nggak???
“Oppa! Kau mau janji
tidak?” Tanya Jiyeon. Akhirnya tanpa aku berusaha mereka sudah melepaskan
pelukan mereka.
“Apa?” Myungsoo sok
manis*emang manis bener kok*
“Kalau kita sudah besar
kita akan selalu bersama.” Kata Jiyeon polos.
“Aku akan menikahimu
jika sudah besar nanti. Oke?” Jawab Myungsoo. Aku mulai naik pitam. Emosiku
sudah tidak bisa ditahan lagi.
“Ya!!! Myungsoo-ya! Kau
tidak boleh menikahi Jiyeon. Karena Jiyeon akan menikah denganku kelak.” Kataku
ikut nimbrung.
“Shireo. Aku mau dengan
Myungsoo oppa saja. Aku tidak mau menikah dengan Chunji yang cantik.
Hahahaha….” Ish…aku ditolak?!!
#FLASHBACK END#
“Yah…Kau ini ditanya
malah melamun.” Kata-kata Myungsoo membawaku kembali ke dunia nyata(?)
“Memangnya kau tadi
Tanya apa?” Tanyaku polos. Sepertinya bukan polos tapi Pabo.
“Dimana Jiyeon?” Tanya
Myungsoo lagi. Ah…iya aku ingat.
“Dia…dia…tentu saja dia
ada dirumahnya!!!” Jawabku dengan gugup. Jiyeon masih marah denganku tidak ya?
“Kalau begitu ayo kita
kerumah Jiyeon. Ahjumma pasti akan menyambutku dengan baik.” Myungsoo langsung
menarik tanganku ke sebuah rumah yang ditinggali oleh keluarga Park.
“Tapi tidak dengan
Jiyeon” Lirihku. Sepertinya dia tidak mendengarnya.
@Jiyeon’s Home
*Author POV*
Ting…Tong… Bel berbunyi
memekakkan telinga pendengarnya.
Seorang yeoja paruh
baya yang masih cantik keluar membukakan pintu bagi sang tamu.
“Chunji-ya,
Myungsoo-ya!!! Ini benar kau Myungsoo?!!” Pekik ahjumma kaget. Ibu Jiyeon itu
sangat terkejut dengan kedatangan Myungsoo yang bisa dibilang tiba-tiba.
“Jiyeon dimana
ahjumma?” Tanya Myungsoo.
“Dia ada dikamarnya.
Ayo masuk dulu.”
Mereka berdua memasuki
kawasan rumah Park Family. Suasananya masih sama dengan 4 tahun yang lalu.
“Kau tambah tampan saja
Myungsoo-ya.” Puji eomma Jiyeon pada Myungsoo. Yang dipuji hanya tersenyum
malu.
“Gomapta ahjumma.”
Jawab Myungsoo dengan sedikit menunduk karena malu. Myungsoo memang orang yang
sangat pemalu dihadapan orang lain, kecuali Jiyeon dan Chunji. Sifatnya itu
akan langsung berubah 1800.
“Ahjumma…Masak cuma
Myungsoo saja yang dipuji? Aku kan juga mau…” Rajuk Chunji sambil mengeluarkan
puppy eyesnya yang paling ampuh sedunia.
“Baiklah…Chunji-ya!
Semakin hari kau semakin terlihat cantik.” Goda ahjumma lalu pergi meninggalkan
mereka berdua untuk memanggil Jiyeon yang masih ada didalam kamarnya.
“Ish…tidak ahjumma,
tidak jiyeon, tidak myungsoo, selalu saja mengatakan hal seperti itu..” Chunji
acting wajah memelas. Namun tidak mempan.
@Kamar Jiyeon
“Jiyeon…ada tamu” Kata
eomma jiyeon sambil mengetuk pintu kamar Jiyeon.
“Nugu eomma?” Jiyeon
membuka pintu dan muncul dengan wajah mengenaskan. Matanya terlihat bengkak dan
terdapat lingkaran hitam bersarang di kedua matanya.
“Lihat dirimu? Disaat
seperti ini, datang tamu penting malah penampilanmu amburadul*bahasa penjual
gorengan* seperti ini? Sana mandi dulu. Baru temui tamu itu.” Kata eomma Jiyeon
sambil mendorong-dorong tubuh anaknya itu masuk ke dalam kamarnya.
@Ruang tamu
“Jiyeon itu sikapnya
aneh belakangan ini. Apa kau tau kenapa, Chunji-ya?” Tanya eomma Jiyeon pada
Chunji. Chunji sedikit terkejut dengan pertanyaan eomma jiyeon.
“Itu….itu aku kurang
tau ahjumma. Belakangan ini Jiyeon sedikit
tertutup padaku” Jawab Chunji bohong.
“Memangnya Jiyeon
kenapa eommonim?” Tanya myungsoo ikut nimbrung dengan menyebut eomma jiyeon
sebagai ibu mertuanya.
“Ya! Kenapa kau
memanggil ahjumma dengan sebutan seperti itu?!!” Bentak Chunji tidak terima.
Yang
boleh memanggil eommonim itu hanya aku…Batin Chunji.
“Aku ini kan calon
suami Jiyeon, ne eommonim?” Tanya Myungsoo meminta restu pada eomma jiyeon.
Eomma jiyeon hanya tersenyum melihat tingkah konyol kedua namja ini. Yang satu
namja yang cantik dan satu lagi namja yang keren dan juga pintar.
“Eoh…Yeobo!!!!” Pekik
Jiyeon sambil berlari mendekati Myungsoo. Myungsoo dan Jiyeon langsung
berpelukan. Chunji kembali dibakar api cemburu.
“Ya! Kenapa kau
memanggilnya dengan sebutan seperti itu?” Chunji jengkel. Semuanya tertawa
bersama melihat wajah Chunji yang sangat lucu ketika sedang marah.
“Kau juga ingin dipeluk
Jiyeon ya?” Tanya Myungsoo dengan sedikit nada menggoda. Chunji langsung
merubah mimic wajahnya menjadi ceria. Chunji mengangguk mantab.
“ Kalau begitu…
Pergilah ke luar negeri untuk beberapa tahun. Setelah kau pulang lagi ke korea
kau akan mendapati Jiyeon yang sudah menikah denganku. Hahahaha….”
Bug!!! Chunji melempar
bantal kursi ke wajah Myungsoo. Semuanya jadi tertawa bersama. Suasananya
berubah menjadi hangat setelah kepulangan Myungsoo ke Korea.
“Enak saja. Jiyeon itu
hanya akan menikah denganku.” Kata Chunji sambil tersenyum bangga. Jiyeon
menatap Chunji dengan tatapan sedih. Ada rasa canggung ketika ia harus
berhadapan dengan Chunji yang kata Naeun menyukainya. Tidak bisa dipungkiri
bahwa Jiyeon juga menyukai Chunji. Namja cantik yang selalu berada di dekatnya
saat senang maupun susah.
“Chagi… Apa yang sedang
kau pikirkan?” Tanya Myungsoo seperti layaknya suami bertanya pada istrinya.
“Hahaha…chagi?
Aniyo…yeobo aku tidak sedang berpikir apa-apa” Jawab Jiyeon masih sedikit
canggung.
“Aku sangat rindu
padamu. Kau tau, saat di LA aku hanya memikirkan kalian berdua. Kalian sudah seperti
separuh dari jiwaku.” Kata Myungsoo puitis yang dapat melelehkan suasana
canggung antara Jiyeon dan Chunji.
“Kami juga
merindukanmu….” Mereka bertiga berpelukan
*Chunji POV*
Hanya Myungsoo yang
bisa membuat Jiyeon tenang. Dia selalu bisa mencairkan suasana dan membuat
suasana menjadi menyenangkan. Tidak sepertiku. Aku hanya bisa membuat Jiyeon
marah, menangis, dll.
Disaat seperti ini
hanya Myungsoo yang bisa membuatnya bersikap wajar dan tidak canggung padaku.
Jangan-jangan Jiyeon
sebenarnya mencintai Myungsoo? Jangan-jangan Minho hanya sebagai pelariannya
saja, karena wajah Myungsoo dan Minho tidak jauh berbeda?* anggep aja gitu ^^*
Jadi…Mungkin Jiyeon memang sudah menyukai Myungsoo sejak awal.
Kenapa yang menyukai
Jiyeon selalu namja-namja keren yang bisa dibilang perfectionis??? Kemarin
Minho, sekarang Myungsoo? Mereka berdua namja yang keren dan tampan. Sedangkan
aku? Jiyeon saja sampai minder dengan kecantikanku? Kalau begini terus… Tentu
saja aku akan selalu kalah…
To be Continue….
Author walau masih masa
MID nyempetin buat nie FF. Jadi Mian kalo mengecewakan,, soalnya buat nie FF
harus bagi waktu ama belajarku.
Next part aku juga
belum tahu mau end ato nggak… Jadi kita lihat saja nanti ^^
Bagi yang udah baca
harap Comment dan Like ya ^,^
Gomawooooooo!!!! # pake
toak bareng Myungsoo
No comments:
Post a Comment