Title :
Can You Feel My Love[Part 3]
Author :
Desfia a.k.a Fiangel a.k.a Park Chunri
Facebook :
Rieska Nezza Gvrita
Twitter :
@Fiangelic
Poster by :
Muthiah Fadhilah
Genre :
Romance (sedikit sad), Friendship
Cast :
- Park Jiyeon
- Lee Chunji
- Choi Minho
- Son Naeun
Soundtrack :Akan
lebih enak kalo sambil dengerin lagu mellownya Sandeul B1A4 yang judulnya
CRUSH.
Curcol dikit boleh ya? Boleh donk?! Minggu-minggu ini kok
banyak ulangan ya? Kayaknya tanda-tanda mau mid nih…siap2 belajar dan sejenak
HIATUS di blog ato di social networkku yang lain. Udah aja kali cUrcolnya.
Happy Reading ^^
Preview Part 2
Kini aku berjalan lebih gontai dari sebelumnya. Mataku
benar-benar sembab sekarang. Entah sudah berapa kali aku mengitari area ini.
Aku bingung harus kemana sekarang ini. Kenapa Minho oppa tega menghianatiku
seperti itu? Apa dia sebenarnya sama sekali tidak menyukaiku dari awal?
Part 3 Begin
*Jiyeon POV*
Hari
ini hari yang sangat menyedihkan. Mataku benar-benar bengkak sampai terlalu
sulit untuk membukanya. Kemarin benar-benar hari yang sangat melelahkan. Aku
benci dengan keadaan seperti ini.
“Jiyeon-ah!!!
Kau tidak masuk sekolah?” Tanya eomma dari luar kamarku. Kenapa sih hari ini
bukan hari minggu? Aku enar-benar sedang malas berangkat sekolah. Aku tetap
melanjutkan tidurku. Kudengar suara hentakan kaki masuk ke kamarku. Eomma, kali
ini tidak akan mempan.
“Jiyeon.
Kau tidak….omo!!! Badanmu panas sekali?” Eomma langsung meraih telpon rumah
yang ada di kamarku. Kurasa dia akan menghubungi dokter. Arghh….Aku malas
berhadapan dengan orang lain saat ini.
Dokter
itu memeriksaku dan aku hanya menatap eomma khawatir. Aku benci dokter dan
rumah sakit. Eomma menatapku dengan raut khawatir. Wajahnya yang sudah sedikit
menua terlihat semakin berkeriput ketika dia stress. Mungkin dia sedikit stress
karena aku sakit. Hari ini aku bisa libur. Senang rasanya bisa tidak melihat
Minho dan Chunji untuk sementara.
“Kau
istirahat saja. Eomma sudah mengizinkanmu untuk tidak berangkat sekolah dulu
hari ini dan besok. Kau terlihat sangat lemah. Eomma takut terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan terjadi.” Kata eomma sambil mengelus lembut rambutku. Nyaman,
seperti yang sering dilakukan oleh Chunji padaku. Eh, kenapa aku malah
memikirkannya?
“Arasseo.
Aku ingin tidur, eomma keluar saja ya. Eomma kerja saja. Aku tidak mau
merepotkan eomma. Eomma menatapku ragu. Kemudian benar-benar pergi.
“Sepi…
Apa Chunji sedang bahagia di sekolah sekarang?”Gumamku lirih sambil memandangi
wallpaper HP ku. Belakangan ini aku terlalu bersikap egois. Aku benar-benar
tidak mencerminkan sosok sahabat yang baik.
*Chunji POV*
Ini
sudah hampir masuk…Tapi kenapa Jiyeon tidak datang juga ea??? Kenapa aku harus
mengkhawatirkannya? Dia bahkan sama sekali tidak mau mendengarkanku? Tapi tidak
bisa begitu juga… Aku harus tetap peduli pada Jiyeon. Tapia pa dia peduli
padaku? Arggg…Aku bisa gila jika seperti ini terus,
3 hari kemudian~
*Jiyeon POV*
Hari
ini aku sudah boleh berangkat sekolah. Apa ada yang merindukanku di sekolah?
Mereka pasti bersenang-senang ketika aku tidak ada.
Saat
aku melewati koridor kelas B-3 aku melihat Chunji. Tanpa piker panjang aku
berniat untuk memanggilnya.
“Chun…”
Kata-kataku terhenti ketika Chunji bukan menyebut namaku, melainkan Naeun.
Yeoja yang kupikir disukai oleh Chunji. Mereka benar-benar serasi. Entah kenapa
hatiku mulai sakit semakin lama melihat mereka bercanda tanpa merasakan
kehadiranku sama sekali. Bukan karena tidak dianggap, tapi lebih kearah sakit
yang… Entahlah,
*Chunji POV*
Saat
aku berjalan di koridor kelas B-3 tidak sengaja mataku menangkap sosok yeoja
yang sudah sangat kurindukan. Kehidupanku 3 hari yang lalu benar-benar kacau.
Aku seperti tidak mendapat suntikan vitamin jika tidak melihatnya. Saat dia
menatapku aku langsung membuang muka dan memanggil Naeun yang kebetulan baru
datang.
Kami
mengobrol asyik, walau mataku masih tidak bisa lepas untuk terus memandanginya.
Kenapa aku jadi bersifat munafik seperti sekarang ini?
Aku
kembali memusatkan perhatianku pada Naeun dan langsung mengajaknya masuk ke
kelas. Aku benar-benar tidak kuat melihat wajahnya yang semakin pucat itu. Ada
rasa ingin disampingnya, meminjamkan bahuku untuknya bersandar, meminjamkan
dadaku untuknya menangis, mendengar semua hal yang meracuni pikirannya.
Menghapus semua luka dihatinya. Tapi itu tidak bisa! Itu hak Minho. Aku benci
Minho, bagaimana bisa dia menghianati yeoja sebaik dan secantik Jiyeon?
Benar-benar pabo!!!
*Jiyeon POV*
“Dulu
aku selalu pulang bersama dengan Chunji… Tapi sekarang?? “ Gumamku. Aku berhenti
sebentar di took aksesoris. Gantungan HP berbentuk Hello Kitty… Itu favorit
kami jika ke took ini. Semua yang kami beli hanya hal-hal yang berbau hello
kitty. Aku masuk dan mendekati gantungan itu. Mengusapnya dengan rasa sesak
yang sudah melebihi batasku.
Karena
airmataku sudah terjatuh aku langsung berlari keluar took itu berlari cepat
menuju sebuah rumah yang bukan milikku.
Ya,ini rumah Chunji. Aku menatap nanar rumah itu. Rumah dimana kami sering
bermain di tamannya.
“Bogopasseo…”
Lirihku. Aku memandang lagi rumah itu menatap sebuah jendela yang sangat
kuyakini sebagai kamar Chunji. Aku langsung berbalik dan segera pulang kerumah.
*Chunji POV*
Ternyata
berjalan-jalan ditaman sendiri itu membosankan ya? Biasanya aku selalu kesana
bersama Jiyeon tapi sekarang? Aku hanya
seorang diri
Saat
aku tinggal 10 meter dari rumah, aku melihat siluet Jiyeon. Mungkin itu benar
dia. Dia menangis, andai saja aku boleh untuk menghapus airmata itu?
“Bogopasseo…”
Kata Jiyeon pelan tapi aku masih bisa mendengarnya.
“Nado…”
Tanpa sadar aku menjawabnya saat dia mulai berbalik pergi. Setelah dia cukup
jauh aku segera masuk ke rumah.
Keesokan Harinya
@School *Chunji POV*
Teng…Teng…Teng…
Waktunya
istirahat. Naeun langsung menarikku keluar kelas dan membawaku ke taman
belakang sekolah.
“Ada
apa?” Tanyaku langsung. Semakin hari sikap Naeun semakin agresif terhadapku,
aku jadi sedikit risih padanya.
“Chunji-ya!!!
Bolehkan aku berkata jujur?” Tanyanya sopan.
“Tentu
saja…wae?”
“Aku…aku…
sebenarnya sudah lama aku menyukaimu. Eh ani, bahkan mencintaimu. Maukah kau
menjadi namjachinguku?”
“Saranghae” lanjutnya. Aku diam,
Shock tentu. Walau aku sudah merasa tapi aku tidak percaya ada wanita yang
seberani ini untuk mengungkapkan perasaannya pada orang yang dicintainya. Aku
kalah darimu Naeun-ah! Hehe
Saat
aku mengedarkan pandanganku tidak sengaja aku melihat Jiyeon yang seolah-olah
sedang mengintip dan mencuri dengar perkataan kami.
“Aduh
mataku kelilipan” Pekik Naeun pelan,
sangat pelan sampai mungkin Jiyeon tidak mendengarnya. Aku langsung menghadap
Naeun dan meniup matanya pelan.
Saat
aku berbalik untuk melihat Jiyeon, aku menemukannya sedang berbalik. Tubuhnya
bergetar hebat. Dia berbalik dan menatapku sekilas kemudian berlari kencang.
“Naeun
mian,” Hanya itu kata yang bisa kuucapkan sebelum aku pergi mengejar Jiyeon.
Jiyeon masuk kesebuah ruangan.
Aku
mendekat keruang dimana Jiyeon ada. Kudengar sayup-sayup suara tangisan kecil. Apa Jiyeon menangis didalam?
Saat aku hendak membuka pintunya Jiyeon berteriak kencang. Aku mengurungkan
niatku untuk masuk, bukan karena aku takut. Tapi sepertinya dia sedang tidak
ingin diganggu.
“Arrrrgggghhh….”
Teriak Jiyeon keras terdengar dari luar ruangan tersebut. Sesaat setelah itu
terdengar lagi suara isak tangis. Sepedih itukah?
“Chunji-ya!...
Chunji-ya!!!,…Chunji-ya!!!” Dia meneriakkan namaku tigakali. Harusnya kini aku
ada disampingnya tapi itu tidak mungkin.
“Dulu
kau bilang kalau aku menyebut namamu tiga kali kau akan dating dan menghiburku?
Tapi sekarang apa? Gotjimal!!! Chunji!!! Kau pembohong!!!” Setiap kata yang dia
ucapkan langsung menusuk hatiku. Sakit. Tapi aku tahu, Jiyeon pasti lebih sakit
dari ini.
“Kau
pembohong Chunji. Kau tau itu?” Katanya pelan. Aku benar-benar lemas. Tak kuat
lebih lama lagi aku segera menjauh dari ruangan itu. Lari sampai akhirnya aku
sampai dikelas.
*Jiyeon POV*
“Kau
pembohong Chunji. Kau tau itu?” Kataku pelan. Sakit…Sakit sekali hatiku. Aku
ingin menangis, Tapi rasanya airmataku ini sudah habis.
Ckllllring…*Anggep
aj itu bunyi kancing jatuh ya? Hehe
“Siapa
itu?” Aku jadi panic tiba-tiba. Tanpa buang waktu aku langsung keluar. Setelah
kurasa tidak ada orang tentunya. Aku melihat ada sebuah kancing seragam
tergeletak dilantai.
“Milik
siapa ini?” Gumamku sambil memungut kancing itu. Aku kembali kekelas. Aku
melihat Chunji dan Naeun yang semakin dekat dan mesra. Ah…ara,pasti mereka
sudah jadian.
Setelah
aku duduk ditempatku beberapa menit kemudian kim saem masuk. Matematika… Aku
sedang pusing memikirkan masalah itu. Aku memilih untuk tidur.
*Chunji POV*
Aku
melirik kearah Jiyeon. Dia tertidur. Dsar tukang tidur. Setiap pelajaran selalu
saja tidur,tapi tetap saja dia selalu mendapatkan peringkat satu pararel
mengalahkanku yang hanya diperingkat 2.
“Jiyeon
itu hobinya tidur ya?” Tanya Naeun tiba-tiba. Aku hanya mengangguk sebagai
jawaban YA.
Aku
kembali melihat Jiyeon tapi keadaannya kini berbeda. Bukan karena dia
terbangun, tapi karena pipinya basah. Apa dia menangis dalam tidur? Seperih
itukah kehidupanmu Jiyeon? Aku benar-benar ingin menghapus airmata itu.
“Jiyeon,
majulah dan kerjakan soal nomer 5.” Perintah Kim saem. Jiyeon tidak bergerak.
Akhirnya aku berbisik pelan membangunkannya.
“Jiyeon,
nomor 5!!!” Dia langsung bangun dan melihat kesampingnya kemudian berkata
“Chun….”Kata-katanya
terhenti ketika dia mulai sadar aku sudah tidak duduk disampingnya lagi. Aku
hafal kalimat yang akan diucapkannya. Chunji-ya! Apa kau bisa mengerjakannya? Dan
dia akan percaya diri jika aku mengangguk.
Dia
maju dengan terus menundukkan wajahnya. Dia menjawab dengan cara yang benar
hanya saja….
“Jiyeon-ah,
kau sedang kurang teliti ya? Masak 5x6=40?Tapi tidak apa-apa. Caramu sudah
benar.” Ne, dia saat ini berbeda. Jiyeon yang ceria berubah menjadi Jiyeon yang
dingin.
Dia
kembali duduk dan tidur lagi. Lagi-lagi dia menangis dalam tidurnya. Tetesan
airmata itu? Apa karena aku? Atau Minho?
To be Continue….
Part 3 selesai juga…. Mian baru post ya,,,
Karena ini udah Part 3 itu artinya semakin mendekati Ending.
Rencananya Part 4 bakal jadi Ending dari FF Can You Feel My
Love ini. Semoga aku bisa post cepet part 4 nya. Harap ditunggu kedatangannya
ya? Hehehe #maksa
Jangan Lupa RCL…Comment Please, karena semakin banyak yang
comment aku makin semangat bikin FF ini, Jebal…. Kritik juga gpp.
Gomawo udah mau baca… ^^
WAHH akhirx post jg nihh... skrg gantian yacchh jiyeon yg nangiss... mga deh part sljutx jiyeon brsatu ma chunji.. author semangat ya....^^
ReplyDeleteiy...biar adil haha...^^
Deletemungkin di FF ini nama couple mereka "Cry couple",,
aneh emg haha ^^
iy,,,smoga bsa post cpet. di part 4 tamat lho??!!!#gk ditny
gomawo udah setia komen tiap ff.q,,,
jeongmal gomawo >.<
author sllu smangat kalo ada yg komen hehe,
smpe part brpa nie?
ReplyDeleteby : Shabrina Chiilmiie
ini skrng bru mpe part 3.
DeleteRencananya di part 4 bakal end.
Ditunggu aj,,
Gomawo^^
ayo part 4.. part 4..
ReplyDeletehehehhe~ aku penasaran nih...
siip...part 4 aku post agak lama krn ini udah mau mid,,,
Deletemungkin sekitar seminggu lagi ^^