Monday, April 9, 2012

FF Can You Feel My Love [Part 3]



Title                       : Can You Feel My Love[Part 3]
Author                  : Desfia a.k.a Fiangel a.k.a Park Chunri
Facebook            : Rieska Nezza Gvrita
Twitter                 : @Fiangelic
Poster by             : Muthiah Fadhilah
Genre                   : Romance (sedikit sad), Friendship
Cast                       : - Park Jiyeon
        - Lee Chunji
        - Choi Minho
       - Son Naeun
Soundtrack         :Akan lebih enak kalo sambil dengerin lagu mellownya Sandeul B1A4 yang judulnya CRUSH.

Curcol dikit boleh ya? Boleh donk?! Minggu-minggu ini kok banyak ulangan ya? Kayaknya tanda-tanda mau mid nih…siap2 belajar dan sejenak HIATUS di blog ato di social networkku yang lain. Udah aja kali cUrcolnya.
Happy Reading ^^

Preview Part 2
Kini aku berjalan lebih gontai dari sebelumnya. Mataku benar-benar sembab sekarang. Entah sudah berapa kali aku mengitari area ini. Aku bingung harus kemana sekarang ini. Kenapa Minho oppa tega menghianatiku seperti itu? Apa dia sebenarnya sama sekali tidak menyukaiku dari awal?
Part 3 Begin
*Jiyeon POV*
                Hari ini hari yang sangat menyedihkan. Mataku benar-benar bengkak sampai terlalu sulit untuk membukanya. Kemarin benar-benar hari yang sangat melelahkan. Aku benci dengan keadaan seperti ini.
                “Jiyeon-ah!!! Kau tidak masuk sekolah?” Tanya eomma dari luar kamarku. Kenapa sih hari ini bukan hari minggu? Aku enar-benar sedang malas berangkat sekolah. Aku tetap melanjutkan tidurku. Kudengar suara hentakan kaki masuk ke kamarku. Eomma, kali ini tidak akan mempan.
                “Jiyeon. Kau tidak….omo!!! Badanmu panas sekali?” Eomma langsung meraih telpon rumah yang ada di kamarku. Kurasa dia akan menghubungi dokter. Arghh….Aku malas berhadapan dengan orang lain saat ini.

                Dokter itu memeriksaku dan aku hanya menatap eomma khawatir. Aku benci dokter dan rumah sakit. Eomma menatapku dengan raut khawatir. Wajahnya yang sudah sedikit menua terlihat semakin berkeriput ketika dia stress. Mungkin dia sedikit stress karena aku sakit. Hari ini aku bisa libur. Senang rasanya bisa tidak melihat Minho dan Chunji untuk sementara.
                “Kau istirahat saja. Eomma sudah mengizinkanmu untuk tidak berangkat sekolah dulu hari ini dan besok. Kau terlihat sangat lemah. Eomma takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.” Kata eomma sambil mengelus lembut rambutku. Nyaman, seperti yang sering dilakukan oleh Chunji padaku. Eh, kenapa aku malah memikirkannya?
                “Arasseo. Aku ingin tidur, eomma keluar saja ya. Eomma kerja saja. Aku tidak mau merepotkan eomma. Eomma menatapku ragu. Kemudian benar-benar pergi.
                “Sepi… Apa Chunji sedang bahagia di sekolah sekarang?”Gumamku lirih sambil memandangi wallpaper HP ku. Belakangan ini aku terlalu bersikap egois. Aku benar-benar tidak mencerminkan sosok sahabat yang baik.
*Chunji POV*
                Ini sudah hampir masuk…Tapi kenapa Jiyeon tidak datang juga ea??? Kenapa aku harus mengkhawatirkannya? Dia bahkan sama sekali tidak mau mendengarkanku? Tapi tidak bisa begitu juga… Aku harus tetap peduli pada Jiyeon. Tapia pa dia peduli padaku? Arggg…Aku bisa gila jika seperti ini terus,
3 hari kemudian~
*Jiyeon POV*
                Hari ini aku sudah boleh berangkat sekolah. Apa ada yang merindukanku di sekolah? Mereka pasti bersenang-senang ketika aku tidak ada.
                Saat aku melewati koridor kelas B-3 aku melihat Chunji. Tanpa piker panjang aku berniat untuk memanggilnya.
                “Chun…” Kata-kataku terhenti ketika Chunji bukan menyebut namaku, melainkan Naeun. Yeoja yang kupikir disukai oleh Chunji. Mereka benar-benar serasi. Entah kenapa hatiku mulai sakit semakin lama melihat mereka bercanda tanpa merasakan kehadiranku sama sekali. Bukan karena tidak dianggap, tapi lebih kearah sakit yang… Entahlah,
*Chunji POV*
                Saat aku berjalan di koridor kelas B-3 tidak sengaja mataku menangkap sosok yeoja yang sudah sangat kurindukan. Kehidupanku 3 hari yang lalu benar-benar kacau. Aku seperti tidak mendapat suntikan vitamin jika tidak melihatnya. Saat dia menatapku aku langsung membuang muka dan memanggil Naeun yang kebetulan baru datang.
                Kami mengobrol asyik, walau mataku masih tidak bisa lepas untuk terus memandanginya. Kenapa aku jadi bersifat munafik seperti sekarang ini?
                Aku kembali memusatkan perhatianku pada Naeun dan langsung mengajaknya masuk ke kelas. Aku benar-benar tidak kuat melihat wajahnya yang semakin pucat itu. Ada rasa ingin disampingnya, meminjamkan bahuku untuknya bersandar, meminjamkan dadaku untuknya menangis, mendengar semua hal yang meracuni pikirannya. Menghapus semua luka dihatinya. Tapi itu tidak bisa! Itu hak Minho. Aku benci Minho, bagaimana bisa dia menghianati yeoja sebaik dan secantik Jiyeon? Benar-benar pabo!!!
*Jiyeon POV*
                “Dulu aku selalu pulang bersama dengan Chunji… Tapi sekarang?? “ Gumamku. Aku berhenti sebentar di took aksesoris. Gantungan HP berbentuk Hello Kitty… Itu favorit kami jika ke took ini. Semua yang kami beli hanya hal-hal yang berbau hello kitty. Aku masuk dan mendekati gantungan itu. Mengusapnya dengan rasa sesak yang sudah melebihi batasku.
                Karena airmataku sudah terjatuh aku langsung berlari keluar took itu berlari cepat menuju  sebuah rumah yang bukan milikku. Ya,ini rumah Chunji. Aku menatap nanar rumah itu. Rumah dimana kami sering bermain di tamannya.
                “Bogopasseo…” Lirihku. Aku memandang lagi rumah itu menatap sebuah jendela yang sangat kuyakini sebagai kamar Chunji. Aku langsung berbalik dan segera pulang kerumah.
*Chunji POV*
                Ternyata berjalan-jalan ditaman sendiri itu membosankan ya? Biasanya aku selalu kesana bersama  Jiyeon tapi sekarang? Aku hanya seorang diri
                Saat aku tinggal 10 meter dari rumah, aku melihat siluet Jiyeon. Mungkin itu benar dia. Dia menangis, andai saja aku boleh untuk menghapus airmata itu?
                “Bogopasseo…” Kata Jiyeon pelan tapi aku masih bisa mendengarnya.
                “Nado…” Tanpa sadar aku menjawabnya saat dia mulai berbalik pergi. Setelah dia cukup jauh aku segera masuk ke rumah.
Keesokan Harinya
@School *Chunji POV*
                Teng…Teng…Teng…
                Waktunya istirahat. Naeun langsung menarikku keluar kelas dan membawaku ke taman belakang sekolah.
                “Ada apa?” Tanyaku langsung. Semakin hari sikap Naeun semakin agresif terhadapku, aku jadi sedikit risih padanya.
                “Chunji-ya!!! Bolehkan aku berkata jujur?” Tanyanya sopan.
                “Tentu saja…wae?”
                “Aku…aku… sebenarnya sudah lama aku menyukaimu. Eh ani, bahkan mencintaimu. Maukah kau menjadi namjachinguku?”
“Saranghae” lanjutnya. Aku diam, Shock tentu. Walau aku sudah merasa tapi aku tidak percaya ada wanita yang seberani ini untuk mengungkapkan perasaannya pada orang yang dicintainya. Aku kalah darimu Naeun-ah! Hehe
                Saat aku mengedarkan pandanganku tidak sengaja aku melihat Jiyeon yang seolah-olah sedang mengintip dan mencuri dengar perkataan kami.
                “Aduh mataku kelilipan” Pekik  Naeun pelan, sangat pelan sampai mungkin Jiyeon tidak mendengarnya. Aku langsung menghadap Naeun dan meniup matanya pelan.
                Saat aku berbalik untuk melihat Jiyeon, aku menemukannya sedang berbalik. Tubuhnya bergetar hebat. Dia berbalik dan menatapku sekilas kemudian berlari kencang.
                “Naeun mian,” Hanya itu kata yang bisa kuucapkan sebelum aku pergi mengejar Jiyeon. Jiyeon masuk kesebuah ruangan.
                Aku mendekat keruang dimana Jiyeon ada. Kudengar sayup-sayup suara  tangisan kecil. Apa Jiyeon menangis didalam? Saat aku hendak membuka pintunya Jiyeon berteriak kencang. Aku mengurungkan niatku untuk masuk, bukan karena aku takut. Tapi sepertinya dia sedang tidak ingin diganggu.
                “Arrrrgggghhh….” Teriak Jiyeon keras terdengar dari luar ruangan tersebut. Sesaat setelah itu terdengar lagi suara isak tangis. Sepedih itukah?
                “Chunji-ya!... Chunji-ya!!!,…Chunji-ya!!!” Dia meneriakkan namaku tigakali. Harusnya kini aku ada disampingnya tapi itu tidak mungkin.
                “Dulu kau bilang kalau aku menyebut namamu tiga kali kau akan dating dan menghiburku? Tapi sekarang apa? Gotjimal!!! Chunji!!! Kau pembohong!!!” Setiap kata yang dia ucapkan langsung menusuk hatiku. Sakit. Tapi aku tahu, Jiyeon pasti lebih sakit dari ini.
                “Kau pembohong Chunji. Kau tau itu?” Katanya pelan. Aku benar-benar lemas. Tak kuat lebih lama lagi aku segera menjauh dari ruangan itu. Lari sampai akhirnya aku sampai dikelas.
*Jiyeon POV*
                “Kau pembohong Chunji. Kau tau itu?” Kataku pelan. Sakit…Sakit sekali hatiku. Aku ingin menangis, Tapi rasanya airmataku ini sudah habis.
                Ckllllring…*Anggep aj itu bunyi kancing jatuh ya? Hehe
                “Siapa itu?” Aku jadi panic tiba-tiba. Tanpa buang waktu aku langsung keluar. Setelah kurasa tidak ada orang tentunya. Aku melihat ada sebuah kancing seragam tergeletak dilantai.
                “Milik siapa ini?” Gumamku sambil memungut kancing itu. Aku kembali kekelas. Aku melihat Chunji dan Naeun yang semakin dekat dan mesra. Ah…ara,pasti mereka sudah jadian.
                Setelah aku duduk ditempatku beberapa menit kemudian kim saem masuk. Matematika… Aku sedang pusing memikirkan masalah itu. Aku memilih untuk tidur.
*Chunji POV*
                Aku melirik kearah Jiyeon. Dia tertidur. Dsar tukang tidur. Setiap pelajaran selalu saja tidur,tapi tetap saja dia selalu mendapatkan peringkat satu pararel mengalahkanku yang hanya diperingkat 2.
                “Jiyeon itu hobinya tidur ya?” Tanya Naeun tiba-tiba. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban YA.
                Aku kembali melihat Jiyeon tapi keadaannya kini berbeda. Bukan karena dia terbangun, tapi karena pipinya basah. Apa dia menangis dalam tidur? Seperih itukah kehidupanmu Jiyeon? Aku benar-benar ingin menghapus airmata itu.
                “Jiyeon, majulah dan kerjakan soal nomer 5.” Perintah Kim saem. Jiyeon tidak bergerak. Akhirnya aku berbisik pelan membangunkannya.
                “Jiyeon, nomor 5!!!” Dia langsung bangun dan melihat kesampingnya kemudian berkata
                “Chun….”Kata-katanya terhenti ketika dia mulai sadar aku sudah tidak duduk disampingnya lagi. Aku hafal kalimat yang akan diucapkannya. Chunji-ya! Apa kau bisa mengerjakannya? Dan dia akan percaya diri jika aku mengangguk.
                Dia maju dengan terus menundukkan wajahnya. Dia menjawab dengan cara yang benar hanya saja….
                “Jiyeon-ah, kau sedang kurang teliti ya? Masak 5x6=40?Tapi tidak apa-apa. Caramu sudah benar.” Ne, dia saat ini berbeda. Jiyeon yang ceria berubah menjadi Jiyeon yang dingin.
                Dia kembali duduk dan tidur lagi. Lagi-lagi dia menangis dalam tidurnya. Tetesan airmata itu? Apa karena aku? Atau Minho?

To be Continue….

Part 3 selesai juga…. Mian baru post ya,,,
Karena ini udah Part 3 itu artinya semakin mendekati Ending.
Rencananya Part 4 bakal jadi Ending dari FF Can You Feel My Love ini. Semoga aku bisa post cepet part 4 nya. Harap ditunggu kedatangannya ya? Hehehe #maksa
Jangan Lupa RCL…Comment Please, karena semakin banyak yang comment aku makin semangat bikin FF ini, Jebal…. Kritik juga gpp.
Gomawo udah mau baca… ^^

6 comments:

  1. WAHH akhirx post jg nihh... skrg gantian yacchh jiyeon yg nangiss... mga deh part sljutx jiyeon brsatu ma chunji.. author semangat ya....^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. iy...biar adil haha...^^
      mungkin di FF ini nama couple mereka "Cry couple",,
      aneh emg haha ^^
      iy,,,smoga bsa post cpet. di part 4 tamat lho??!!!#gk ditny
      gomawo udah setia komen tiap ff.q,,,
      jeongmal gomawo >.<
      author sllu smangat kalo ada yg komen hehe,

      Delete
  2. smpe part brpa nie?
    by : Shabrina Chiilmiie

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini skrng bru mpe part 3.
      Rencananya di part 4 bakal end.
      Ditunggu aj,,
      Gomawo^^

      Delete
  3. ayo part 4.. part 4..
    hehehhe~ aku penasaran nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. siip...part 4 aku post agak lama krn ini udah mau mid,,,
      mungkin sekitar seminggu lagi ^^

      Delete